- STRATEGI MISI
- DEFINISI
STRATEGI MISI
Dalam kehidupan para pelayan-pelayan Tuhan untuk
mengembangkan Misi Allah, tentu saja memilki rancangan atau rencana yang baik
dan program-program yang membuat suatu pelayanan dalam Pekabaran Injil dapat
tercapai.
Strategi adalah ilmu kejenderalan, yang
menjelaskan adanya kemampuan lebih seorang strategos atau jenderal
yang diwujudkan melalui visi, misi dan perencanaan unggul yang menempatkannya
pada posisi kuat mengungguli lawan-lawannya.
Strategi Misi adalah strategi
pengutusan dengan kemampuan merangkum suatu perencanaan strategis berdasarkan
visi, misi dan tujuan yang jelas sebagai landasan untuk melaksanakan tugas
misioner yang melibatkan pekabaran Injil
yang menghasilkan pertumbuhan gereja.
Strategi Misi adalah strategi
pengutusan dengan kemampuan merangkum suatu “perencanaan strategis”
berdasarkan visi, misi dan tujuan yang jelas sebagai landasan untuk
melaksanakan tugas misioner yang
melibatkan pekabaran Injil dan penanaman serta pertumbuhan gereja.
Strategi Misi adalah gerakan
misi melalui Gereja Lokal yang dipimpin oleh seorang Gembala yang Visioner
yang mampu melibatkan semua komponen guna menggerakkan semua anggota Jemaat
untuk telibat dalam penginjilan, penanaman gereja yang menghasilkan petumbuhan.
- MAKNA SABDA
TUHAN MENGENAI MISI:
1.
Misi adalah pembebasan TUHAN untuk mempersekutukan dengan
diri-Nya
2.
Misi adalah pembesaran TUHAN atas umat-Nya
3.
Misi adalah Berkat Perjanjian TUHAN
4.
Misi adalah pemasyuran TUHAN bagi umat-Nya
5.
Misi adalah Tugas Pemberkatan TUHAN
- DASAR ALKITAB MISI
Ø “Misi rencana
pengutusan Allah (missio Dei) yang kekal yang (untuk) membawa shalom
kepada manusia (umat-Nya) dan segenap ciptaan-Nya demi kejayaan kerajaan-Nya
yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.”
Ø Misi adalah Misi
TUHAN Allah, yang bersumber dari hati-Nya. Ia adalah Sumber, Inisiator,
Pelaksana, Dinamisator, dan Konsumator Misi-Nya.
- DASAR ALKITAB
MISI
1.
“Misi rencana pengutusan Allah (missio Dei) yang
kekal yang (untuk) membawa shalom kepada manusia (umat-Nya) dan segenap
ciptaan-Nya demi kejayaan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.”
2.
Misi adalah Misi TUHAN Allah,
yang bersumber dari hati-Nya. Ia adalah Sumber, Inisiator, Pelaksana,
Dinamisator, dan Konsumator Misi-Nya“Misi adalah Misi Umat TUHAN Allah (missio Ekklesiae),
yang membawa shalom kepada dunia melalui kehadiran & kehidupannya dalam
setiap konteks yang membawa kemuliaan bagi TUHAN-nya.”
3.
Misi
adalah Misi Umat TUHAN Allah, yang diwujudkan melalui iman (etika – moral),
kehadiran, persekutuan, pelayanan dan kesaksian, pemberitaan serta pembangunan
secara holistik kontekstual yang membawa shalom bagi masyarakat secara utuh menyeluruh.
4.
“Misi adalah Misi Shalom kepada isi dunia melalui
kehadiran dan kehidupan Gereja dalam setiap konteks yang diwujudkan secara
holistik dalam semua bidang kehidupan.”
5.
Misi
adalah Misi Shalom, yang dinyatakan Gereja melalui iman (etika–moral),
kehadiran, persekutuan, pelayanan dan kesaksian serta pemberitaan secara
holistik yang kontekstual yang membawa shalom bagi masyarakat di mana gereja berada.
- KERANGKA PARADIGMA MISI
“Misi rencana pengutusan Allah yang dilaksanakan-Nya
melalui Mandat Perjanjian-Nya, untuk menghadirkan shalom kepada manusia berdosa
dan segenap ciptaan-Nya guna membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Misi
TUHAN Allah, dibangun-Nya di atas Pilar: Mandat Shalom, Kovenan, Protevanglium
dan Kerajaan Allah.
- KERANGKA
PARADIGMA MISI
1.
Mandat Shalom kepada dan bagi Umat-Nya ke dalam dunia
2.
Kovenan TUHAN sebagai Penjamin Misi-Nya
3.
Protevangelium sebagai dinamika Misi, membawa shalom, memberitakan
Mesias
4.
Kerajaan Allah sebagai kuasa pewujudkan Misi-Nya yang shalom.
- Mandat Shalom
A.
Mandat Shalom adalah “Mandat Perjanjian” atau “Covenant
Mandate” yang diberikan TUHAN Allah kepada Umat-Nya, sebagai landasan dan
dinamika bagi misi-Nya, Tuhan berjanji
atas diri-Nya sendiri, Ibrani 6:13.
B.
Mandat shalom mandat yang satu yang bersifat holistik dan
beroperasi menyentuh seluruh aspek kehidupan.
- Kovenan TUHAN
Allah
A.
Kovenan atau covenant adalah ikatan kekal yang diciptakan TUHAN
Allah dengan umat-Nya yang menginterupsi sejarah, yang diwujudkan dalam konteks
kehidupan yang utuh.
B.
Kovenan dijamin oleh TUHAN dengan jaminan berkat dan
diteguhkan oleh umat-Nya dalam tanggung jawab taat.
- Protevangelium
A. Protevangelium atau protos
– evangelium adalah penyataan penggenapan janji shalom TUHAN kepada
umat-Nya dengan Janji Keselamatan yang Pertama.
B. Protevangelium adalah
dinamika Misi yang membebaskan dan membawa shalom, melalui karya Sang Mesias,
Penyelamat dunia.
- Kerajaan Allah
A. Kerajaan Allah atau the
kingdom of God adalah pemerintahan Allah yang adalah kuasa mewujudkan
Misi-Nya yang shalom.
B. Kerajaan Allah adalah
inklusif, kekal, yang ada, telah ada, sedang ada dan akan ada, setelah segala
sesuatu tiada.
C. Kerajaan Allah
meneguhkan gereja untuk menjadi agen shalom ke dalam dunia
- Misi &
Pekerjaan Keselamatan Allah
A. “Misi adalah
Pengutusan Allah yang memandatkan Gereja-Nya untuk membawa shalom melalui Sang
Mesias kepada manusia (berdosa) dan segenap ciptaan-Nya demi penyataan
kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya” (I Tim. 2:5; Lukas 4:18-19).
B. Misi menempatkan Gereja sebagai Mandataris
untuk menghadirkan Mesias Penyelamat untuk memberkati isi dunia
- Paradigma Misi
Alkitabiah
A. Misi bersumber dari TUHAN Allah yang dibangun di atas Rancangan
Shalom-Nya dan diteguhkan dalam Pakta Shalom-Nya yang kekal
B. Misi dihadirkan
melalui Sang Mesias, Juruselamat dunia
C. Misi bertujuan untuk
membawa shalom
D. Misi dimandatkan
kepada Umat-Nya yang adalah Mandataris Misi TUHAN
- Paradigma Misi
A. Manusia berdosa
adalah fokus utama Misi TUHAN, segenap ciptaan adalah fokus penyerta Misi
Allah, yang harus ditatalayani secara inklusif
B. Misi diwujudkan
secara holistik dalam setiap konteks, yang menyentuh dan melayani manusia dalam
segala aspek kehidupannya. Misi yang holistik ini adalah kontekstual dalam
setiap konteks hidup.
- Motif Misi
A. Motif Misi
dilandaskan pada atribut TUHAN Allah yang kekal
B. Motif Misi dibangun
di atas kasih TUHAN Allah kepada manusia berdosa yang adalah fokus utama, untuk
menatakelola segenap ciptaan sebagai fokus penyerta Misi Allah
C. Kalau kita melayani Tuhan sesuai dengan konteks dan
dia yang percaya, dia adalah fokus utama dalam pelayanan.
D. Motif Misi diwujudkan
oleh dorongan kekuatan kasih TUHAN untuk menjangkau manusia berdosa bagi
kemuliaan Allah
E.
Disisi lain Allah
menjangkau manusia dengan kasih yang besar.
SABDA TUHAN YESUS
“Roh TUHAN ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengutus Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia
telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasaan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan Tahun rahmat TUHAN telah datang Lukas 4:18-19”.
Makna Sabda:
- Penginjilan adalah TUGAS
Mesianik dari Mesias
- Penginjilan
adalah TUGAS Misioner dari TUHAN
- Penginjilan
adalah Misi Pembebasan TUHAN Allah yang holistik kontekstual, menyentuh
segala bidang hidup
- Penginjilan
memenuhi rancangan Shalom TUHAN Allah kepada umat manusia dengan
pembebasan yang menyeluruh
- DASAR ALKITAB PENGINJILAN
Berdasarkan kesaksian Alkitab, penginjilan dapat didefinisikan sebagai
berikut:
Definisi Filosofis: “Penginjilan adalah rancangan dan karya Allah yang mencipta bagi
diri-Nya suatu umat untuk bersekutu, menyembah serta melayani Dia secara
utuh-serasi bagi kejayaan kerajaan-Nya.”
- Definisi di atas ini mengaitkan misi (mission)
dengan penginjilan sebagai bagian
utuh dari rencana shalom yang kekal dari Allah bagi semua umat
manusia. Definisi ini juga
memberikan landasan bagi pelaksanaan misi (missions) tugas-tugas
misi secara praksis, sehingga dapat dikatakan bahwa di sini ada implikasi
lengkap yang memberi tempat bagi hubungkan misi dengan penginjilan secara
utuh.
- Definisi Operasional: “Penginjilan ialah proses
pelaksanaan tanggung jawab umat Allah memberitakan Yesus Kristus dalam
kuasa Roh Kudus kepada orang (orang-orang) berdosa dengan memanggil mereka
kepada iman dan pertobatan (kepada Allah di dalam Yesus Kristus) melalui
menyambut Dia (Yesus Kristus) sebagai Juruselamat pribadi serta melibatkan
dia/mereka ke dalam gereja untuk menjadi orang Kristen yang bertanggung
jawab.” dari jemaat adalah memberitakan atau menyaksikan pekerjaan
Allah yang besar.
- Kuasa
(dinamika) Roh Kudus (Allah) adalah dasar tugas misi dan penginjilan.
- Umat Allah adalah mandataris Allah dalam misi-Nya
- Yesus Kristus adalah isi, inti, hakikat serta dinamika penginjilan
- Orang (orang-orang) berdosa secara individu dan kelompok adalah fokus
utama serta sasaran penginjilan, dimana mereka memiliki hak yang sama
untuk mendegar berita sukacita yang mebawa shalom dari Allah dalam Injil.
- Lingkup tugas penginjilan ialah memberitakan
Yesus Kristus (Injil), meyakinkan/ memanggil
orang/ orang-orang berdosa
kepada iman dan pertobatan, membimbing agar yang mendengar Injil menyambut
Yesus Kristus sebagai Juruselamat; melibatkan petobat baru tersebut ke
dalam gereja untuk bertumbuh dan bertambah di dalam anugerah Allah.
- Sasaran atau target penginjilan
adalah spesifik, yaitu membawa setiap orang berdosa kepada keselamatan
Allah oleh panggilan Injil, yang dialami melalui iman, bertobat dan
menyambut Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat pribadi sehingga membawa kemuliaan bagi TUHAN
Allah (Banding: Roma 10).
- Tujuan khusus dari penginjilan ialah
membangun jemaat/ gereja setempat
dengan mengembangkan setiap dan semua anggotanya menjadi orang Kristen
yang bertanggung jawab (bertumbuh didalam iman & bertambah dalam
penginjilan dan bereproduksi), KUNCI). Kondisi ini menandakan bahwa gereja
sedang melaksanakan mandat misi dari Allah secara konsisten dengan
menikmati dan menjadi shalom oleh Injil (Matius 5:9).
- Pendekatan Presence atau (penghadiran) Pendekatan ini adalah tanggung jawab gereja yang
berkesadaran yang diwujudkan dengan tindakan sosial melalui “kehadiran
terencana” sebagai suatu kesaksian di dalam masyarakat. Pendekatan ini terfokus kepada upaya
untuk membuat diri diterima, diakui, dihormati oleh “orang dalam” sebagai
utusan Kristus, “implementer” bagi pemberitaan Injil.
- Pendekatan
Penginjilan, “Tugas Proclamation”
atau pewartaan adalah aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan kerygma,
yaitu pemberitaan tentang TUHAN Yesus Kristus, Juruselamat, sebagai inti/ fokus berita Injil. Pemberitaan Injil ini patutlah
dilaksanakan dengan sebijak mungkin, oleh gereja tanpa kompromi mau pun
dengan tidak menimbulkan benturan sosial.
- Pendekatan
Penginjilan, “Langkah Incorporation
into the Body” atau pelibatan adalah aspek yang bertalian dengan
tindakan melibatkan setiap/semua orang yang baru percaya ke dalam gereja
dan persekutuan jemaat agar mereka dibangun dalam iman dan pada gilirannya
membangun orang lain dalam pelayanan yang berkontinuitas (Ef. 4:9-16; I
Kor. 12:1-11, 13, 27-30; 14: 26).
2.
DALAM MISI GEREJA LOKAL, TUJUAN UTAMANNYA ADALAH “UNTUK
PERTUMBUHAN GEREJA”
Dalam
strategi dan pelayanan Misi dari setiap gereja lokal tentu memiliki visi dan
misi yang jelas dan tujuan utamannya adalah untuk pertumbuhan gereja.
Pertumbuhan gereja adalah kehendak Allah bagi kehidupan gereja di dunia ini.
- DASAR FIRMAN
TUHAN PERTUMBUHAN GEREJA
“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi dirinya dibabtis dan
pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Pertumbuhan Gereja diawali dengan:
Pertumbuhan Rohani
1. Adanya orang-orang
yang diselamatkan dan memberi diri
dibaptis–
2. Adanya persekutuan
dan pelayanan bersama – PERTUMBUHAN BERSAMA.
3. Ada saling membantu –
PERTUMBUHAN SOSIAL EKONOMI.
4. Ada pengaruh baik
dalam masyarakat – PERTUMBUHAN JUMLAH anggota baru.
- MAKNA PERTUMBUHAN GEREJA
1. Pertumbuhan Gereja “melibatkan segala sesuatu yang menyangkut soal
membawa orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, masuk
kedalam persekutuan dengan DIA dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang
bertangungjawab” (C.P Wagner).
2. Pertumbuhan Gereja adalah “suatu bidang studi yang menyelidiki sifat
dasar, ekspansi, penanaman, pelipatgandaan dan kesehatan gereja dalam hubungan
dengan pelaksanaan Amanat Agung Yesus Kristus” (C.P. Wagner).
3. Pertumbuhan Gereja adalah
penginjilan yang bertujuan untuk memuridkan segala bangsa menjadi murid
Kristus.
4. Pertumbuhan Gereja adalah penginjilan yang terfokus kepada memenangkan
orang berdosa, menuntunnya kepada Kristus, dan menjadikannya sebagai anggota
gereja yang bertanggungjawab, bertumbuh dalam iman dan bertambah dalam
pengabdian.
5. Pertumbuhan Gereja bertujuan
untuk “mengefektifkan penyebaran Injil dan melipatgandakan gereja-gereja baru
(C.P. Wagner).
Pertumbuhan
Gereja akan terjadi apabila:
A. Ada kehidupan gereja yang strategi
ujung tombaknya ialah
penginjilan.
B. Ada strategi memenangkan jiwa-jiwa baru.
C. Ada strategi yang melipatgandakan pemenang jiwa dalam gereja.
- KEHENDAK ALLAH DAN PERTUMBUHAN GEREJA
1.
Allah mengehendaki Pertumbuhan Gereja, dan IA menumbuhkan gereja-Nya
(KPR 2:47; 1:8; 2:41; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5; 21:20).
2.
Hakikat Pertumbuhan
Gereja
1.
Pertumbuhan ke atas (KPR 2:41,
46).
2.
Pertumbuhan bersama (KPR
2:43-45).
3.
Pertumbuhan ke luar (KPR 2:41,
47).
4.
Pertumbuhan terus menerus (KPR
2:41-47; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5; 21:20).
- DIMENSI
PERTUMBUHAN GEREJA
- Pertumbuhan
INTERNAL
a. Pertumbuhan KUALITAS
Rohani
b. Pertumbuhan KUALITAS
Fungsi Organisme
- Pertumbuhan
EKSTERNAL
a. Pertumbuhan EKSPANSI
(sama budaya & lokus)
b. Pertumbuhan EKSTENSI
(menanam gereja baru)
c. Pertumbuhan LINTAS
BUDAYA (melewati batas budaya)
d. Pertumbuhan BERMATRIKS LOKASI (memasuki daerah karena
adanya pergeseran demografis).