KISAH PERNIKAHAN HOSEA DENGAN GOMER PEREMPUAN SUNDAL
(PELACUR)
“TERAMBIL DARI KITAB HOSEA 1:2”.
OLEH:
Nama : Tirianus Malyo
Nim :
031. S2. 06. 16
Mata Kuliah : TEOLOGI BIBLIKA
PERJANJIAN LAMA (PL)
Dosen :
Dr. Abigail Soesana, M.Th., M.Si.
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TABERNAKEL INDONESIA (STTIA)
SURABAYA, DESEMBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN
- “ALLAH
MENYURUH HOSEA UNTUK MENIKAH DENGAN SEORANG PEREMPUAN PELACUR (GOMER)”.
Arti nama Hosea dan Garis Besar Kitab
Hosea
Arti
Hosea adalah: “Pertolongan
atau Kelepasan, atau Keselamatan”
I.
GARIS BESAR KITAB HOSEA:
- Pernikahan Hosea dengan Pelacur (Gomer) 1:1-2
-
anak-anak dari
pelacuran 1:1-2:1.
-
Ketidaksetiaan
Gomer (2:1-23)
-
Kesetiaan Hosea
(3:1-5)
- Pesan Hosea kepada Israel
-
Ketidaktahuan
dan ketidaksetiaan Israel (4:1-6:3)
-
Hukuman Israel
(6:4-10:15)
-
Kesetiaan dan
Kasih Tuhan untuk Israel (11-14)
II.
GAGASAN-GAGASAN PENTING DALAM KITAB
HOSEA
- Kehidupan dalam pernikahan Sang Nabi, 1:1-3:1-5
- Ketidaksetiaan Israel dan Hukuman yang
diakibatkanya, 4:1-13:1-16
- Pertobatan dan Pembaharuan Israel, 14:2-10
- Kasih Tuhan yang tidak berubah kepada Israel
- Kecemburuan Tuhan untuk perjanjian-Nya
- Penghukuman Tuhan yang adil
- Pemulihan Tuhan bagi umat yang tersisa.
III.
PERNYATAAN TUJAN
- Tujuan
dari Kitab Hosea adalah untuk mengingatkan orang-orang di kerajaan utara;
Israel yang akan dibuang ke Bangsa Asyur, menyatakan kasih Allah yang
tetap bagi umat-Nya, melalui pernikahannya dengan Gomer.
- Memanggil
orang-orang untuk bertobat, dan mempebarui perjanjian dengan Tuhan.
IV.
TEMA-TEMA
- Pernikahan
dengan Hosea
- Baalisme
V.
KEHADIRAN ALLAH
Kehadiran Allah di dalam
Kitab Hosea diwujudkan di dalam Perjanjian Allah dengan Israel dan digambarkan
di dalam metofora pernikahan, yang diperankan dari pernikahan Hosea dengan
perempuan pelacur, Gomer. Allah mau menyatakan kasih-Nya kepada umat-Nya, yang
sekian lama meninggalkan Dia dan menyembah kepada illah-illah.
- PERBANDINGAN
TERJEMAHAN-TERJEMAHAN DALAM BERBAGAI VERSI
u BIS Hosea 1:2 Ketika TUHAN pertama kali berbicara kepada
bangsa Israel dengan perantaraanku, TUHAN berkata, "Hosea, kawinilah
seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga akan menjadi seperti dia.
Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia kepada-Ku, dan
meninggalkan Aku.“
u ITB Hosea 1:2 Ketika TUHAN mulai berbicara dengan
perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: "Pergilah, kawinilah
seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini
bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."
u KJV Hosea
1:2
The beginning of the word of the LORD by Hosea. And the LORD said to Hosea, Go,
take unto thee a wife of whoredoms
(wanita pelacur/perempuan sundal) and children of whoredoms: for the
land hath committed great whoredom, departing from the LORD.
u LXE Hosea
1:2
The beginning of the word of the Lord by Osee. And the Lord said to Osee, Go,
take to thyself a wife of fornication
(persetubuhan diluar nikah),
and children of fornication: for the land will surely go a-whoring in
departing from the Lord.
u NAS Hosea
1:2
When the LORD first spoke through Hosea, the LORD said to Hosea, "Go, take
to yourself a wife of harlotry
(perempuan sundal) , and have children of harlotry; for the
land commits flagrant harlotry, forsaking the LORD.“
u NIV Hosea
1:2
When the LORD began to speak through Hosea, the LORD said to him, "Go,
take to yourself an adulterous (perempuan berzinah)
wife and children of unfaithfulness, because the land is guilty of the
vilest adultery in departing from the LORD."
u BGT Hosea
1:2
ἀρχὴ λόγου κυρίου πρὸς Ωσηε καὶ εἶπεν κύριος πρὸς Ωσηε βάδιζε
λαβὲ σεαυτῷ γυναῖκα πορνείας = (perbuatan zinah, persetubuhan diluar
nikah). καὶ τέκνα πορνείας
διότι ἐκπορνεύουσα ἐκπορνεύσει ἡ γῆ ἀπὸ ὄπισθεν τοῦ κυρίου
u LXT Hosea
1:2
ἀρχὴ λόγου κυρίου πρὸς Ωσηε καὶ εἶπεν κύριος πρὸς Ωσηε βάδιζε
λαβὲ σεαυτῷ γυναῖκα πορνείας καὶ
τέκνα πορνείας διότι ἐκπορνεύουσα ἐκπορνεύσει ἡ γῆ ἀπὸ ὄπισθεν τοῦ κυρίου
u Wanita Pelacur atau perempuan pelacur.
u WTT
Hosea 1:2 תְּחִלַּ֥ת
דִּבֶּר־יְהוָ֖ה בְּהוֹשֵׁ֑עַ פ וַיֹּ֙אמֶר יְהוָ֜ה אֶל־הוֹשֵׁ֗עַ לֵ֣ךְ קַח־לְךָ֞
אֵ֤שֶׁת (zanuwniym זְנוּנִים֙ וְיַלְדֵ֣י זְנוּנִ֔ים כִּֽי־זָנֹ֤ה תִזְנֶה֙ הָאָ֔רֶץ
u מֵֽאַחֲרֵ֖י יְהוָֽה׃
u BIS Hosea
1:2
u Ketika
TUHAN pertama kali berbicara kepada bangsa Israel dengan perantaraanku, TUHAN
berkata, "Hosea, kawinilah seorang yang suka melacur, dan anak-anakmu juga
akan menjadi seperti dia. Umat-Ku sama seperti istrimu itu; mereka tidak setia
kepada-Ku, dan meninggalkan Aku.“
u ITB Hosea
1:2
u Ketika
TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea:
"Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak
sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN."
BAB
II
LATAR
BELAKANG MASALAH (PERNYATAAN MASALAH)
1. Pernyataan Masalah—Jelaskan Inti
Permasalahan Yang Hendak
Dibahas, Apa Itu?
- Penulis Makalah ini, memandang masalahnya atau
Latar Belakang Masalah adalah adanya penafsiran yang berbedah-bedah
mengenai “Hosea Menikah dengan Gomer, wanita pelacur atau yang
disebut Perempuan Sundal”.
- Penulis Makalah ini juga memandang suatu
Masalah atau Latar Belakang Masalah dari sis lain adalah, “Ada penafsir
yang tidak membenarkan bahwa pernikahan antara Nabi Hosea dengan Gomer
Perempuan Sundal, itu hanya sebuah kiasan saja. Itu bukan kebenaran yang
nyata atau fakta yang benar-benar terjadi.
- Latar belakang Masalah yang disoroti oleh
Penulis Makalah selajutnya adalah, “Keberatan untuk menerima bahwa,
seorang Imam Allah, Nabi atau pelayan Tuhan, tidak bisa menikah dengan
perempuan sundal, Imamat 21:7.
Lebih
kurangnya dari tiga alasan tersebut di atas ini yang mewakili dan menjadi Latar
Belakang Masalah dalam penulisan Makalah ini. Masih banyak yang
melatarbelakangi dalam Penulisan Makalah ini, namun Penulis meyakini bahwa,
dari tiga point Masalah di atas ini, sudah cukup mewakili dalam Penulisan
Makalah ini.
Setiap
manusia di dunia ini, khususnya orang-orang nasrani atau orang-orang Kristen tentu
membaca Kitab Hosea, dan lebih spesipik lagi pasti membaca tentang Kitab Hosea
1:1-2, dan pasal 3:1, yang mencantumkan mengenai kehidupan Hosea, yang menikah
dengan Gomer perempuan pelacur. Namun ada sebagian orang Kristen yang belum
memahami dengan benar makna yang tercantum, dan ada sebagian orang Kristen yang
berangkapan bahwa, dalam Kitab Hosea pasal 1:2 dan pasal 3:1 adalah hanya suatu
gambaran artinya tidak benar.
Penulis
ingin menjelaskan dengan sederhana bahwa, Hosea adalah Nabi Allah, atau utusan
Allah yang menyampaikan segala berita-berita dari Allah. Dalam kedua ayat
tersebut memang menjelaskan bahwa, Allah menyuruh Hosea untuk harus menikah
dengan perempuan pelacur, Allah dengan sengaja menyuruh. Karena pernikahan
Hosea dengan Pelacur adalah gambaran Allah mengasihi Bangsa Israel yang
melacurkan diri dengan berallah-berllah.
BAB
III
ANALISIS
SOSIAL DAN HISTORIS
- Analisis Sosial Dan Historis—Jelaskan Bagaimana
Masalah Itu Bisa Menjadi Seperti Saat Ini Tumbuh-Kembangnya? Faktor-Faktor
Apa Saja Yang Telah Menyumbang Kepada Timbul Dan Berkembangnya Masalah
Tersebut?
1. Kitab
Hosea di dalam Alkitab ditulis oleh nabi Hosea yang mempunyai nama lengkap Hosea ben Beeri dan
kemungkinan juga oleh para pengikutnya yang tidak diketahui namanya.
Kitab
ini merupakan salah satu kitab dalam Perjanjian
Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini merupakan
kitab pertama dari kedua belas kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini mengutuk
penduduk Kerajaan Israel Utara atas tindakan mereka
kepada YHWH selama
masa kemunduran dan kejatuhan bangsa itu.
Kata
Khesed dalam kitab ini mengantar pembaca kitab Hosea kepada inti kitab
tersebut. Bagi Hosea, agama merupakan suatu hubungan dengan Allah. pandangannya
tersebut mewarnai segala segi agama. Berkaitan dengan siapa Hosea, tidak
terdapat keterangan mengenai siapa Hosea itu dan keluarganya. Sedikit yang
diketahui mengenai Hosea adalah ia merupakan seorang Israel dan merupakan
penduduk dari bangsa Israel.
2.
Hosea berada dalam sebuah masa di mana
bangsa Israel sedang mengalami kekacauan akibat tidak mengandalkan Tuhan. Ia
berada pada masa tahta kerajaan Asyur sedang direbut oleh seorang yang bernama Tiglath-Pileser III. Zaman kemakmuran raja Yerobeam
pun berubah menjadi zaman kekecewaan.
Dalam situasi seperti ini Israel justru tidak mengandalkan
Tuhan tetapi mengandalkan kekuatan bangsa lain dengan cara bersekutu dengan
Asyur. Ia juga hidup dan melihat bagaimana bangsa Israel dikalahkan dan dibuang
setelah penyerangan bangsa Asyur yaitu pada masa 722 Sebelum Masehi.
Israel mengalami kemakmuran dan kemenangan ketika
berada dibawah pemerintahan Yorebeam II. Yorebeam II memerintah selama 41
tahun. Namun, di balik kemakmuran dan kemenangan tersebut terdapat korupsi dan
kemerosotan spiritual merajalela. Hal ini menyebabkan keadaan ekonomi dan moral
bangsa Israel semakin memburuk. Keadaan tersebut membuka jalan pada kejatuhan
Israel. Selain itu, realitas sosial yang terjadi pada saat itu juga tidak cukup
baik. Hal ini dibuktikan dengan penekanan baik oleh pemilik tanah juga raja kepada petani.
Hal ini menyebabkan para petani melakukan migrasi dari
peternakan ke kota.
3. Hosea adalah seorang nabi yang langsung dipanggil oleh
Tuhan sendiri untuk melayani-Nya pada abad ke-8 SM di kerajaan Israel Utara,
dengan ibu kota Samaria, yang diperintah oleh Raja Yerobeam II.
4. Secara politik dan ekonomi, keadaan Israel Utara
sangat baik pada saat Nabi Hosea melayani Tuhan. Namun, keadilan dalam
kehidupan masyarakat sama sekali tidak terlaksana dengan baik dan benar. Orang
kaya menindas orang miskin, bahkan, di pengadilan, orang kaya atau orang
penting akan dengan mudah menyogok pejabat untuk menindas kaum lemah. Dengan
demikian maka, keadilan dalam kehidupan lembaga masyarakat tidak baik.
5. Kerajaan itu sudah sangat murtad kepada Tuhan.
Mereka menyembah ilah-ilah yang menjijikkan dan melupakan Tuhan. Yerobeam
sendiri beribadah kepada anak lembu emas.
BAB
IV
REFLEKSI
BIBLIS TEOLOGIS
- Refleksi Biblis-Teologis—Bagaimana Masalah Itu
Dibahas Dalam Alkitab Perjanjian Lama? Bagaimana Alkitab Dan Teologi Perjanjian Lama Memahaminya? Isu Teologis
Apa Sesungguhnya Yang Berada Di Dasar Problem Itu?
1.
Dalam kondisi
seperti itu, Allah mengutus hamba-Nya, Hosea, untuk memperingatkan bangsa itu
agar berbalik kepada Tuhan.
2.
Pada awal
pelayanan Hosea, Tuhan menyuruhnya menikah dengan seorang pelacur bernama
Gomer. Pernikahan itu melambangkan hubungan antara kasih Allah dan umat Israel
yang murtad. Hosea yang senantiasa mengasihi Gomer melambangkan Allah yang
senantiasa mengasihi umat Israel sekalipun mereka telah meninggalkan-Nya dengan
menyembah banyak ilah. Gomer, sang pelacur yang telah menjadi istri Hosea,
melambangkan umat Israel yang tidak setia kepada Tuhan.
3.
Tindakan Israel
“membelakangi Tuhan” untuk menyembah dewa-dewa dianggap oleh Allah sebagai
ketidaksetiaan atau perzinahan rohani.
4.
Pernikahan sang
nabi menggambarkan hubungan Israel dengan Tuhannya, (1:1-2) yang menerima
mereka dalam perzinahan.
5.
Pernikahan itu
merupakan analogi yang digunakan oleh Allah untuk menegur Israel.
6.
Sebagaimana
Isteri Hosea terbukti tidak setia kepadannya, demikian juga Israel tidak setia
kepada Tuhan.
7.
Perkawinan
sang nabi menggambarkan hubungan antara bangsa Israel dengan Tuhannya dalam Hosea 1:1-Hosea 3:5.
8.
Hosea
menegur kejahatan, kesombongan, dan pemujaan dewa yang dilakukan oleh bangsa
Israel dalam Hosea 4:1-Hosea 8:5.
11. Ketidaksetiaan dan pemberontakan Israel
akan berakhir dengan penghukuman dan kehancuran dalam Hosea 11:12-Hosea 13:16.
13. Hosea
memberitahukan kepada Israel bahwa mereka harus menyesali perbuatan mereka dan
kembali kepada Tuhan. Dia menunjukkan bahwa Allah bangsa Israel merupakan Allah
yang sabar dan pengasih yang mengingat janji-Nya kepada orang yang beriman
kepada-Nya. Penekanan ini ditunjukkan dalam Hosea 2:19.
A.
DOSA
Pandangan Hosea mengenai dosa tidak jauh berbeda
dengan pandangan Amos.
Hosea memandang bahwa dosa akan menyebabkan Israel akan jatuh ke dalam
pembuangan. Hal ini terkait dengan makna dari nama-nama anak hosea yaitu ''Yisreel'' yang menunjuk
bahwa Allah akan menghukum sesuai dengan perbuatan mereka yaitu menyembah
kepada dewa-dewa atau illah-illah. Maka Allah akan menghukuman atas Bangsa
Israel, ''Lo-Ruhama'' yang berarti
Allah tidak mengasihani, Allah tidak mengasihani Bangsa Israel karena
pemberontakan mereka, dalam hal ini, penyembahan kepada berallah-berallah atau dewa-dewa dan ''Lo-Ami'' yang berarti sebuah
penyangkalan terhadap Israel sebagai umat Allah. Dalam Hosea 4:11
digambarkan bahwa dosa adalah sesuatu yang mengacaukan, menyesatkan, dan
mencemarkan segala sesuatu yang disentuhnya.
B.
ANUGERAH
Pandangan mengenai anugrah dibagi ke dalam tiga hal. Bagian
pertama merupakan anugrah pada waktu lampu di mana Allah telah mengambil
prakarsa memanggil Israel yang terdapat dalam Hosea 11:1.
Bagian kedua merupakan anugrah masa kini yang merupakan pengharapan dari bangsa
Israel. Anugrah dalam hal ini berfungsi sebagai suatu cara Allah untuk
mengembalikan Israel kepada Allah. Bagian akhir adalah anugrah pada masa
mendatang di mana anugrah dipahami sebagai suatu harapan bahwa Israel akan
kembali kepada Allah.
C.
PERTOBATAN
Dalam Hosea 6:1
merupakan pasal yang dapat dilihat sebagai suatu pertobatan. Pasal ini
pertama-tama dapat dilihat sebagai pertobatan sejati. Pertobatan bagi nabi
Hosea merupakan hal yang sukar. Hosea melihat bahwa pertobatan haruslah secara
rasional dan diucapkan serta dilakukan dengan jelas.
D.
PENGETAHUAN AKAN ALLAH
Menurut Hosea, pengetahuan memimpin manusia untuk berbuat
sesuatu. Baginya, kurangnya pengetahuan akan Allah mempunyai akibat yang
bermacam-macam, salah satunya adalah kejahatan seperti sumpah palsu, berdusta,
dan sebagainya. Hosea mempunyai keyakinan bahwa apabila bangsa Israel dibimbing
untuk mempunyai pengetahuan yang sungguh akan Allah maka kelakuan dari bangsa
Israel akan berubah.
Hosea memiliki iman kepada Allah, bahwa bangsa Israel harus
dan segera mengenal Allah yang benar, supaya kehidupan bangsa Israel segera
berubah. Yang mampu mengubahkan hati dan sifat bangsa Israel adalah Allah yang
Maha Kuasa. Karena diluar Tuhan Allah tidak ada seorangpun yang mampu berubah.
Iman Hosea sedemikian besar terhadap Allah, karena Allah
sendiri yang merestui atau menyetujui untuk menikah dengan Gomer perempuan
sundal, sebagai suatu gambaran yang langsung dilakukan oleh Allah sendiri
melalui pernikahan Hosea dengan Gomer perempuan sundal.
Allah sudah menegur Bangsa Israel karena pemberontakan mereka
dalam berbagai cara dan metode dengan berulang kali, namun Bangsa Israel tetap
saja meninggalkan Allah dan kepada berallah-berallah.
BAB
V
REFLEKSI
DAN IMPLIKASI
- Refleksi
Dan Implikasi—Berangkat Dari Analisis Sosial-Historis Dan Biblis-Teologis, Susunlah
Sebuah Usulan Yang Berisi Sejumlah Tindakan Praktis Untuk
Menyelesaikan Masalah Itu Secara Utuh, Mulai Di Level Individual,
Komunitas Gereja Sampai Komunial Masyarakat.
1. Saya adalah orang berdosa, dan sifatnya pemberontak
Allah, maka saatnya untuk saya menyadarinya, Ia akan menegur saya dengan
cara-Nya dan Waktu-Nya yang tepat.
2. Sebobrok apapun saya, Tuhan masih mengasihi saya, Ia
masih bersabar menanti saya untuk bertobat dan datang kepada-Nya.
3. Gereja harus menyampaikan kepada jemaat
segala-sesuatu yang Allah tidak menghendaki/ yg bertentangan dengan hati Allah.
4. Gereja (Jemaat) sangat dikasihi oleh Tuhan, maka
pentingnya menyadari Kasih Tuhan.
5. Semua Manusia pada umumnya adalah orang berdosa, dan
sifatnya pemberontak Allah,
6. Tuhan megasihi semua manusia, Ia tidak kehendaki
supaya seorangpun binasa, 2Petrus 3:9
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya
sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya
jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
BAB
VI
KESIMPULAN
- Allah
menyuruh Hosea untuk menikahi dengan perempuan sundal adalah gambaran
Allah mengasihi bangsa Israel yang bersundal kepada berhala.
- Pernikahan
Hosea terhadap Gomer binti Diblaim, Secara terang-terangan Allah mau
menyatakan kepada bangsa Israel bahwa, sesugguhnya mereka adalah seperti
perempuan sundal, namun Tuhan menerima mereka apa adanya, Allah yang penuh
kasih dan kasih-Nya yang tak terbatas itu, Ia menyatakan melalui gambaran
yang sedikit aneh bagi bangsa Israel.
- Allah sebagai Pembuat (Hukum) atau peraturan
yang mengizinkan menyuruh atau mengizinkan Hosea untuk melakukan, karena
kepentingan banyak orang atau keselamatan banyak orang.
4.
Kitab Hosea mengajarkan bahwa Allah memberikan hukuman
terhadap orang Kristen yang masih menyembah berhala.
5.
Allah yang menjadi sumber keselamatan, adalah Allah
yang Maha Pengampun.
6.
Walaupun dosa yang dilakukan oleh Bangsa Israel sangat
besar, tetapi bila bertobat dan mohon pengampunan kepada Allah, maka ia akan
setia mengampuni.
No comments:
Post a Comment