Tuesday, January 22, 2019

PENANAMAN DAN PERTUMBUHAN GEREJA


  1. BERIKANLAH PENJELASAN ANDA ATAS DEFINISI-DEFINISI MISI (MISSION DAN MISSIONS), PENGINJILAN, PENANAMAN DAN PERTUMBUHAN GEREJA SEHINGGA MAKNA SERTA MEKANISMENYA MENJADI JELAS DALAM TATANAN TEOLOGI MISI.

a.      Definisi misi/mission
Misi (Mission) berasal dari bahasa Latin “missio” dari kata “mittere,” “missum,” artinya “to send” (mengirim/ mengutus), “act of sending; being sent or delegated by othority/ persons sent, etc.”  Istilah ini dalam bahasa Yunani ialah “apostello  yang berarti mengirim dengan otoritas.  
Pengutusan Tuhan berdasarkan otoritas mengirim dengan otoritas.
Misi dan penginjilan saling berhubungan erat di mana misiologi telah dianggap induk dari semua ilmu misi termasuk ilmu penginjilan. Dengan demikian, di dalam misi ada penginjilan dan di dalam penginjilan dapat ditemukan misi (pengutusan).
Teologi yg benar bersumber dari Tuhan Allah.
Misi juga dijelaskan dengan istilah “prosthetics,”  yang berasal dari kata “prostithenai” (KPR 2:41, 47; 11:24). Abraham Kuyper mengaitkan misi dengan tindakan “TUHAN yang menambahkan bilangan orang-orang yang diselamatkan ke dalam jemaat-Nya.”
Dalam penggunaanya, istilah  di atas ini digabungkan dengan kata “auxanics” yang berarti “bertambah dan berkembang keluar” dan “halieutics” yang artinya menjala orang. Istilah-istilah ini mengaitkan misi dengan pengjinilan dan pertumbuhan gereja, dalam pengertian yang lebih sempit dan terfokus kepada pertumbuhan gereja.
Secara operasion pengguna bahasa Inggris memakai dua kata, yaitu ”mission” dan “missions” untuk menjelaskan istilah misi. Dr. Donald A. McGavran, penganjur dari gerakan pertumbuhan gereja (church growth movement), mendefinisikan “mission” sebagai “God’s program for humans” (1994:20) yang menekankan seluruh aspek teologi dari misi. 

b.      Definisi missions
Kata “missions” dijelaskan sebagai “the task of mission” oleh Dr. Charles van Engen yang menekankan tentang aspek dan nilai praksis dari misi.  Berdasarkan uraian ini misi (mission) adalah misi Allah (Missio Dei) sedangkan misi (missions) adalah tugas dari misi Allah yang dipercayakan oleh Allah kepada umat-Nya (Missio Ecclesiae).
Misi adalah “rencana pengutusan Allah (missio Dei) yang kekal yang (untuk) membawa shalom kepada manusia (umat-Nya) dan segenap ciptaan-Nya demi kejayaan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Tujuan tertinggi dari misi Allah yang membawa shalom itu adalah “kerajaan Allah” atau pemerintahan Allah (the kingdom of God), Misi secara inclusive.

c.       Penginjilan
Penginjilan, Penginjilan adalah rancangan dan karya Allah yang mencipta bagi diri-Nya suatu umat untuk bersekutu, menyembah serta melayani Dia secara utuh-serasi bagi kejayaan kerajaan-Nya.” Definisi ini mengaitkan misi (mission) dengan penginjilan sebagai  rencana shalom bagi semua umat manusia.
Penginjilan ialah proses pelaksanaan tanggung jawab umat Allah memberitakan Yesus Kristus dalam kuasa Roh Kudus kepada orang (orang-orang) berdosa dengan memanggil mereka kepada iman dan pertobatan (kepada Allah di dalam Yesus Kristus) melalui menyambut Dia (Yesus Kristus) sebagai Juruselamat pribadi serta melibatkan dia/mereka ke dalam gereja untuk menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab.”

d.      Penanaman Gereja
Penanaman Gereja, Penanaman Gereja adalah Penginjilan yang bertujuan memuridkan masyarakat terabaikan pada lokasi-lokasi strategis dengan tujuan untuk mendirikan jemaat lokal baru.” Penanaman Gereja terfokus pada penghadiran kesaksian Kristen di daerah terabaikan.
“Penanaman Gereja adalah pendekatan Penginjilan yang dilakukan di dalam dan melalui Gereja Lokal dengan tujuan menjangkau masyarakat terabaikan guna mendirikan gereja-gereja baru yang menghasilkan pertambahan-pertumbuhan jemaat mandiri”.

e.       Pertumbuhan gereja
“Pertumbuhan gereja adalah penginjilan yang bertujuan untuk memuridkan segala bangsa.” Pertumbuhan Gereja adalah pelaksanaan Amanat Agung melalui penginjilan dan penanaman gereja yang dilakukan oleh Gereja, menjangkau segala bangsa.
Pertumbuhan Gereja. “Pertumbuhan gereja menyangkut segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, masuk ke dalam persekutuan dengan Dia dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab.”

  1. URAIKANLAH KONSEP MISI SHALOM, MANDAT MISI, PERJANJIAN BERKAT, PROTEVANGELIUM DAN KERAJAAN ALLAH DALAM MISI-NYA.

Kerangka Paradigma Misi
“Misi rencana pengutusan Allah yang dilaksanakan-Nya melalui Mandat Perjanjian-Nya, untuk menghadirkan shalom kepada manusia berdosa dan segenap ciptaan-Nya guna membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Misi TUHAN Allah, dibangun-Nya di atas Pilar: Mandat Shalom, Kovenan, Protevanglium dan Kerajaan Allah, selanjutnya dapat dirincikan sebagai berikut:
  1. Mandat Shalom kepada dan bagi Umat-Nya ke dalam dunia
  2. Kovenan TUHAN sebagai Penjamin Misi-Nya
  3. Protevangelium sebagai dinamika Misi, membawa shalom, memberitakan Mesias
  4. Kerajaan Allah sebagai kuasa pewujudkan Misi-Nya yang shalom.

a.      Konsep misi Shalom
“Misi adalah Misi Shalom kepada isi dunia melalui kehadiran dan kehidupan Gereja dalam setiap konteks yang diwujudkan secara holistik dalam semua bidang kehidupan.” Misi adalah Misi Shalom, yang dinyatakan Gereja melalui iman (etika – moral), kehadiran, persekutuan, pelayanan dan kesaksian serta pemberitaan secara holistik yang kontekstual yang membawa shalom bagi masyarakat di mana gereja berada.
Mandat Shalom adalah “Mandat Perjanjian” atau “Covenant Mandate” yang diberikan TUHAN Allah kepada Umat-Nya, sebagai landasan dan dinamika bagi misi-Nya, Tuhan berjanji atas diri-Nya sendiri, Ibrani 6:13. Mandat shalom mandat yang satu yang bersifat holistik dan beroperasi menyentuh seluruh aspek kehidupan.



b.      MANDATE MISI
“Misi adalah Pengutusan Allah yang memandatkan Gereja-Nya untuk membawa shalom melalui Sang Mesias kepada manusia (berdosa) dan segenap ciptaan-Nya demi penyataan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya” (I Timotius 2:5; Lukas 4:18-19).
Misi menempatkan Gereja sebagai Mandataris untuk menghadirkan Mesias Penyelamat untuk memberkati isi dunia.
Manusia berdosa adalah fokus utama Misi TUHAN, segenap ciptaan adalah fokus penyerta Misi Allah, yang harus ditatalayani secara inklusif. Misi diwujudkan secara holistik dalam setiap konteks, yang menyentuh dan melayani manusia dalam segala aspek kehidupannya. Misi yang holistik ini adalah kontekstual dalam setiap konteks hidup.                                                                         Motif Misi dilandaskan pada atribut TUHAN Allah yang kekal, motif Misi dibangun di atas kasih TUHAN Allah kepada manusia berdosa yang adalah fokus utama, untuk menatakelola segenap ciptaan sebagai fokus penyerta Misi Allah. Kalau kita melayani Tuhan sesuai dengan konteks dan dia yang percaya, dia adalah fokus utama dalam pelayanan. Motif Misi diwujudkan oleh dorongan kekuatan kasih TUHAN untuk menjangkau manusia berdosa bagi kemuliaan Allah, disisi lain Allah menjangkau manusia dengan kasih yang besar.

c.       Perjanjian Berkat
Kovenan atau covenant  adalah ikatan kekal yang diciptakan TUHAN Allah dengan umat-Nya yang menginterupsi sejarah, yang diwujudkan dalam konteks kehidupan yang utuh. Kovenan dijamin oleh TUHAN dengan jaminan berkat dan diteguhkan oleh umat-Nya dalam tanggung jawab taat.

d.      Protevangelium
Protevangelium atau protos–evangelium adalah penyataan penggenapan janji shalom TUHAN kepada umat-Nya dengan Janji Keselamatan yang Pertama. Protevangelium adalah dinamika Misi yang membebaskan dan membawa shalom, melalui karya Sang Mesias, Penyelamat dunia.



e.       Kerjaan Allah dalam Misi-Nya.
Kerajaan Allah atau the kingdom of God adalah pemerintahan Allah yang adalah kuasa mewujudkan Misi-Nya yang shalom. Kerajaan Allah adalah inklusif, kekal, yang ada, telah ada, sedang ada dan akan ada, setelah segala sesuatu tiada. Kerajaan Allah meneguhkan gereja untuk menjadi agen shalom ke dalam dunia

  1. COBA BERIKAN PANDANGAN ANDA TENTANG MISI SEBAGAI MISSIO DEI DAN MISI SEBAGAI MISSIO ECCLESIAE.

“Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat”Kejadian 12:1-2.
a.    Misi adalah pembebasan TUHAN untuk mempersekutukan dengan diri-Nya
b.    Misi adalah pembesaran TUHAN atas umat-Nya
c.    Misi adalah Berkat Perjanjian TUHAN
d.    Misi adalah pemasyuran TUHAN bagi umat-Nya
e.    Misi adalah Tugas Pemberkatan TUHAN

a.      Misi sebagai Missio Dei
“Misi rencana pengutusan Allah (missio Dei) yang kekal yang (untuk) membawa shalom kepada manusia (umat-Nya) dan segenap ciptaan-Nya demi kejayaan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Misi adalah Misi TUHAN Allah, yang bersumber dari hati-Nya. Ia adalah Sumber, Inisiator, Pelaksana, Dinamisator, dan Konsumator Misi-Nya

b.      Misi sebagai missio Ecclesiae
“Misi adalah Misi Umat TUHAN Allah (missio Ekklesiae), yang membawa shalom kepada dunia melalui kehadiran & kehidupannya dalam setiap konteks yang membawa kemuliaan bagi TUHAN-nya.” Misi adalah Misi Umat TUHAN Allah, yang diwujudkan melalui iman (etika – moral), kehadiran, persekutuan, pelayanan dan kesaksian, pemberitaan serta pembangunan secara holistik kontekstual yang membawa shalom bagi masyarakat secara utuh menyeluruh.

  1. BERIKANLAH PENJELASAN ANDA SECARA LENGKAP TENTANG CARA HIDUP GEREJA SEBAGAI DASAR BAGI PELAKSANAAN TUGAS MISI SEBAGAI BAGIAN DARI MEMBANGUN STRATEGI MISI YANG RELEVAN.

Semua anggota gereja Anda harus dinjili, (KPR 16:31-32). “Setiap Generasi Harus Mendengar Injil Sehingga Ada Revitalisasi Di Dalam Gereja”. Gunakan Jaringan Keluarga sebagai dasar bagi Penanaman Gereja Baru. Anggota Gereja harus diteguhkan Injil. Anggota gereja generasi baru HARUS DIINJILI dan dimuridkan menjadi Pemenang Jiwa. Gunakan jaringan anggota keluarga yang merupakan tempat terbaik bagi Anggota Gereja untuk menginjili.
Orang Kristen yang punya keanggotaan, tetapi tidak terlayani, orang Kristen yang tidak punya keanggotaan dan tidak bergereja, mereka yang memiliki latar belakang Kristen, tetapi tidak memiliki keanggotaan, dan tidak bergereja, Injililah mereka. Identifikasi mereka yang tinggal di sekitar gereja Anda, kenalilah orang Kristen jenis di atas sebagai fokus PI. Dekati mereka dan binalah hubungan sebagai dasar untuk diinjili guna membuka Pos PI gereja. Identifikasi mereka yang belum mengenal Yesus Kristus. Kenalilah orang berpotensi untuk didekati. Dekati mereka dan binalah hubungan sebagai dasar untuk melakukan PI

  1. Target Strategis Penginjilan:
Dalam upaya mencapai Target Pertumbuhan Gereja ini, gereja sebagai organisasi harus mengembangkan suatu Manajemen Perencanaan Strategis Penanaman Gereja yang lengkap, dengan acara BULAN KKR MISI setiap tahun, Rencanakan Aktivitas Misi Gereja: Tetapkanlah dan bagilah VISI dan MISI, lengkapkan Perencanaan Strategis Anda. Kembangkan semua TUGAS yang relevan, semua Proyek harus berorientasi MISI, FOKUS MISI unggulan, PI dan KKR misi, siapkan kerangka Penanaman Gereja Baru. Pemimpin bertanggung jawab untuk menghidupkan VISI dan MISI Penanaman dan Pertumbuhan Gereja ini dalam kehidupan Jemaat, pemimpin bertanggungjawab untuk membagi VISI dan MISI Penanaman dan Pertumbuhan Gereja ini sehingga menjadi milik semua anggota Jemaat

Hidupkan dan rencanakan Aktivitas Misi untuk setiap tahun:
  1.  Tetapkan BULAN MISI gerakanlah Misi
  2.   Doakanlah AKTIVITAS & DANA misi
  3.   Kembangkan PELATIHAN Pelayan Awam
  4.   Libatkan SEMUA ANGGOTA dalam PI
  5.   Siapkan pelayanan Anggota Baru dan Pemuridan
Kembangkanlah KEGIATAN DOA MISI mingguan dengan setia dengan memobilisasi semua anggota Jemaat:  Gereja yang berdoa, akan melihat Allah bertindak”. Ajaklah setiap anggota dan keluarga untuk menjangkau anggota keluarga & orang Kristen yang lain, siapkanlah aktivitas gereja untuk mewadahkan PI bagi penanaman Gereja. Undanglah mereka mengikuti acara KKR bulan MISI untuk mendengar injil. Doronglah setiap rumah tangga untuk terlibat aktif dalam misi gereja dengan:
a.       Dukungan DOA.
b.      Dukungan DANA.
c.       Dukungan DAYA.
d.      Dukungan MORAL., untuk menginjili orang-orang yang menghadiri KKR
Supaya Semua Anggota Disadarkan Secara Penuh Akan Tugas Misi – Membangun Budaya Misi, supaya Semua Anggota Dilibatkan Dalam Kegiatan Misi – Mendorong Semangat Misi, Menanam Gereja Baru, libatkan semua anggota dalam tugas misi:
1.    Doronglah setiap Anggota untuk bersaksi.
2.    Latih dan dorong semua Anggota untuk menginjil
3.    Bina dan mentori Anggota untuk berhasil dalam penginjilan
4.    Gunakanlah Metode Penginjilan yang relevan dan dapat dilaksanakan Anggota
5.    Siapkan Program Bimbingan  Anggota baru
6.    Lengkapi Anggota untuk mendukung pendirian Pos PI
Melibatkan semua anggota Jemaat dalam tugas misi:
Tetapkanlah TARGET Jumlah orang yang akan diinjili dalam tahun berjalan, doronglah setiap Anggota untuk terlibat menginjili kerabatnya. Doronglah setiap Anggota untuk mengundang orang lain ke gereja, dorong dan beri peluang bagi setiap Anggota untuk terlibat dalam pelayanan Gereja:
a.       Khotbah dan Ajaran MISI
b.      Ibadah MISI, KKR MISI
c.       Kesaksian MISI
d.      Filem-filem MISI
e.       Dialog-dialog MISI
f.        Drama – sendratari MISI
g.      Cerita-cerita MISI yang gemilang
h.      Pameran MISI
i.        Ceramah-diskusi MISI
j.        Festival Musik MISI
k.      Eksibisi FOTO MISI
l.        Kegiatan Kelompok Interesan MISI
m.    Aktivitas misi lainnya
n.      Tantangan MISI
Membuka Gereja Baru di tempat:
a.    Memanajemeni Penanaman Gereja
b.    Baru secara terpadu dengan
c.    Menggalang keterlibatan,
d.    Dukungan dan peran aktif semua
e.    Komponen anggota gereja

Menetapkan peluang membuka Pos PI sebagai Dasar penamaman Gereja baru, libatkan Anggota Gereja untuk mengidentifikasi lokasi Pos PI. Cermati lingkungan untuk mengidentifikasi resistensi, kembangkanlah langkah-langkah penanaman gereja terpadu. Penugasan Pelayan yang memiliki komitmen MISI yang tinggi, Melatih untuk mengadakan pendekatan Misi Kontekstual, mengindentifikasi “jalan masuk ke pada masyarakat target”. Menyiapkan administrasi pendukungan Pelayanan Penanaman Gereja. Pelayan Penanam Gereja harus diutus dengan persiapan matang, pelayan Penanam Gereja harus didukung secara penuh. Pelayan Penanam Gereja harus disiapkan secara  rohani, mental dan sosial-kultural untuk menghadapi tantangan, buatlah Pengutusan sebagai dukungan, memasuki daerah baru dengan pendekatan sosial sipil yang benar.
Membina hubungan dengan orang kunci untuk memperoleh penerimaan, penghargaan dan pengakuan, memasarkan kehadiran kepada masyarakat setempat secara benar. Menyiapkan langkah antisipasi, identifikasi metode PI yang tepat untuk konteks masyarakat setempat, menjalankan kegiatan rohani yang berterima dalam masyarakat. Bersikap sensitif terhadap kemungkinan ancaman, melangkah tahap lepas tahap dalam membangun Pos PI, Hindari cara fulgar dalam ber-PI.
Gunakan cara kultural dalam berkomunikasi dan ber-PI, bersiaga untuk menuntun “keluarga baru” dengan hikmat. Mengalang persekutuan baru dengan pelayanan yang benar dan berterima untuk mengerejakan mereka dalam Pos PI, membangun pendekatan pembinaan dan pembangunan anggota berorientasi kepada “community development”. Melihat kemungkinan membangun Gereja Baru berbasis Pos PI, menyiapkan langkah kontingen dalam melaksanakan pembangunan Gereja Baru.
Melangkah dengan penuh perhitungan, menyiapkan pembinaan Gereja Baru yang baru ditanam dengan pendekatan kontekstual, memuridkan semua anggota Gereja Baru untuk PI berkelanjutan. Meneguhkan Anggota Gereja Baru untuk hidup dalam masyakarat sebagai orang Kristen yang benar dan baik, Membangun hubungan sosial kultural dan sipil yang kuat untuk memperoleh pengakuan dan dukungan penuh. Membangun Gereja Baru dengan kehadiran bermanfaat. Membangun kehidupan Jemaat sebagai dasar bagi kesaksian dan pelayanan Misi bekelanjutan dalam konteks

  1. BERIKANLAH PENJELASAN ANDA MENGENAI PENDEKATAN MISI MELALUI PENGINJILAN, PENANAMAN GEREJA YANG MENGHASILKAN PERTAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN GEREJA DALAM KONTEKS, SEHINGGA GEREJA DITERIMA DAN MENJADI BERKAT DALAM KONTEKS MASYARAKAT.

Sabda Tuhan Yesus
Roh TUHAN ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengutus Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasaan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan Tahun rahmat TUHAN telah datang.” Lukas 4:18-19.
1.      Penginjilan adalah TUGAS Mesianik dari Mesias
2.      Penginjilan adalah TUGAS Misioner dari TUHAN
3.      Penginjilan adalah Misi Pembebasan TUHAN Allah yang holistik kontekstual, menyentuh segala bidang hidup
4.      Penginjilan memenuhi rancangan Shalom TUHAN Allah kepada umat manusia dengan pembebasan yang menyeluruh.
a.      Pendekatan Misi Melalui Penginjilan
Lingkup dan Tujuan Penginjilan
Lingkup tugas penginjilan ialah memberitakan Yesus Kristus (Injil), meyakinkan/ memanggil orang/ orang-orang berdosa kepada iman dan pertobatan, membimbing agar yang mendengar Injil menyambut Yesus Kristus sebagai Juruselamat; melibatkan petobat baru tersebut ke dalam gereja untuk bertumbuh dan bertambah di dalam anugerah Allah.
Sasaran atau target penginjilan adalah spesifik, yaitu membawa setiap orang berdosa kepada keselamatan Allah oleh panggilan Injil, yang dialami melalui iman, bertobat dan menyambut Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat pribadi  sehingga membawa kemuliaan bagi TUHAN Allah (Banding: Roma 10).
Tujuan khusus dari penginjilan ialah membangun jemaat/ gereja setempat dengan mengembangkan setiap dan semua anggotanya menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab (bertumbuh didalam iman & bertambah dalam penginjilan dan bereproduksi), KUNCI).
Kondisi ini menandakan bahwa gereja sedang melaksanakan mandat misi dari Allah secara konsisten dengan menikmati dan menjadi shalom oleh Injil (Matius 5:9).

Pendekatan Penginjilan
1.      Pendekatan Presence atau (penghadiran)
Pendekatan ini adalah tanggung jawab gereja yang berkesadaran yang diwujudkan dengan tindakan sosial melalui “kehadiran terencana” sebagai suatu kesaksian di dalam masyarakat. Pendekatan ini terfokus kepada upaya untuk membuat diri diterima, diakui, dihormati oleh “orang dalam” sebagai utusan Kristus, “implementer” bagi pemberitaan Injil.
2.      Pendekatan Proklamasi (memberitakan)
“Tugas Proclamation” atau pewartaan adalah aspek yang berkaitan dengan pelaksanaan kerygma, yaitu pemberitaan tentang TUHAN Yesus Kristus, Juruselamat, sebagai inti/ fokus berita Injil.  Pemberitaan Injil ini patutlah dilaksanakan dengan sebijak mungkin, oleh gereja tanpa kompromi mau pun dengan tidak menimbulkan benturan sosial.
3.      Pendekatan Persuasi (membuat keputusan)
“Tindakan Persuasion atau peyakinan” adalah upaya “meyakinkan” untuk memberi peluang bagi pendengar Injil agar mereka dapat mengambil waktu dan membuat keputusan yang bijaksana (Yoh 1:12; 3:16; I Yoh 5:13).  Tindakan ini adalah tantangan persuasif agar pendengar Injil dapat “menyambut Yesus Kristus” sebagai TUHAN dan Juruselamat.

4.      Pendekatan Inkorporasi (mengerejakan)
“Langkah Incorporation into the Body” atau pelibatan adalah aspek yang bertalian dengan tindakan melibatkan setiap/semua orang yang baru percaya ke dalam gereja dan persekutuan jemaat agar mereka dibangun dalam iman dan pada gilirannya membangun orang lain dalam pelayanan yang berkontinuitas (Efesus 4:9-16; I Kor 12:1-11, 13, 27-30; 14: 26).

b.      Penanaman Gereja Yang Menghasilkan Pertambahan
Firman TUHAN:
raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawannya yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang? Lukas 14:31.
Makna Sabda:
  1. Suatu perencanaan yang matang akan menjamin keberhasilan kerja.
  2. Suatu perencanaaan yang unggul dapat mengalahkan supremasi lawan.
  3. Suatu perencanaan yang berkualitas  memberi kayakinan kepada pemimpin untuk memimpin dengan berhasil.
Mengenal Medan Menetapkan Fokus:
  1. Kenalilah daerah di mana Anda ada dengan memperhatikan jumlah populasi secara utuh
  2. Perhatikan dinamika kehidupan sosial dan agama
  3. Cermatilah situasi lokal untuk menetapkan peluang

c.       Pertumbuhan Gereja Dalam Konteks
Dasar Firman Tuhan Pertumbuhan Gereja
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi dirinya dibabtis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatka (Kisah Para Rasul 2:41-47).

Pertumbuhan Gereja diawali dengan:
  1. Adanya orang-orang yang diselamatkan  dan memberi diri dibaptis – Pertumbuhan Rohani
  2. Adanya persekutuan dan pelayanan bersama – Pertumbuhan Bersama.
  3. Ada saling membantu – Pertumbuhan Sosial Ekonomi.
  4. Ada pengaruh baik dalam masyarakat – Pertumbuhan Jumlah anggota baru.
n Makna Pertumbuhan Gereja:
  1. Istilah-istilah di bawah berhubungan dengan Pertumbuhan Gereja tetapi tidak menjelaskan arti seluruhnya:
  2. Prosthetics<protithenai – the adding of men to the Church of Jesus Christ (Bavink & Verkuyl).
  3. Auxanics–to mutiply and spread out (Verkuyl).
  4. Halieutics – to fish for men (Verkuyl).
Pertumbuhan Gereja  ... “melibatkan segala sesuatu yang menyangkut soal membawa orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, masuk kedalam persekutuan dengan DIA dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertangungjawab” (C.P Wagner).
Pertumbuhan Gereja adalah “suatu bidang studi yang menyelidiki sifat dasar, ekspansi, penanaman, pelipatgandaan dan kesehatan gereja dalam hubungan dengan pelaksanaan Amanat Agung Yesus Kristus” (C.P. Wagner). Pertumbuhan Gereja  bertujuan untuk “mengefektifkan penyebaran Injil dan melipatgandakan gereja-gereja baru (C.P. Wagner). Pertumbuhan Gereja akan terjadi apabila:
  1. Ada kehidupan gereja yang strategi  ujung tombaknya  ialah penginjilan.
  2. Ada strategi memenangkan jiwa-jiwa baru.
  3. Ada strategi yang melipatgandakan pemenang jiwa dalam gereja.

n Kehendak Allah Dan Pertumbuhan  Gereja:
Allah mengehendaki Pertumbuhan Gereja, dan IA menumbuhkan gereja-Nya (KPR 2:47; 1:8; 2:41; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5; 21:20).
HAKIKAT PERTUMBUHAN GEREJA
  1. Pertumbuhan ke atas (KPR 2:41, 46).
  2. Pertumbuhan bersama (KPR 2:43-45).
  3. Pertumbuhan ke luar (KPR 2:41, 47).
  4. Pertumbuhan terus menerus (KPR 2:41-47; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5; 21:20).
n Dimensi Pertumbuhan Gereja:
  1. Pertumbuhan INTERNAL
a.    Pertumbuhan KUALITAS Rohani
b.    Pertumbuhan KUALITAS Fungsi Organisme
  1. Pertumbuhan EKSTERNAL
a.    Pertumbuhan EKSPANSI (sama budaya & lokus)
b.    Pertumbuhan EKSTENSI (menanam gereja baru)
c.    Pertumbuhan LINTAS BUDAYA (melewati batas budaya)
d.    Pertumbuhan BERMATRIKS LOKASI (memasuki daerah karena adanya pergeseran demografis).


d.      Gereja Diterima Menjadi Berkat Dalam Konteks Masyarakat
Membangun KEHADIRAN GEREJA sebagai bagian dari masyarakat sipil setempat. Meneguhkan kehadiran Gereja dalam masyarakat dengan partisipasi aktif melalui semua bidang hidup secara holistik. Menjadikan Gereja bagian integral dari masyarakat sebagai kesaksian.
Meneguhkan cara hidup Jemaat dalam etika-moral yang berpatut dengan Alkitab dan kultur setempat. Menghadirkan peranan Gereja membangun mesyarakat secara bersama dalam semua bidang kehidupan, Menjadikan Gereja berkat bagi masyarakat setempat.

KESIMPULAN

Gereja sebagai Umat Allah itu ada, karena Allah menghendakinya (Missio Dei), Gereja ada bagi tujuan TUHAN yang kekal, membawa shalom (Missio Ecclesiae). Gereja yang membawa shalom adalah Gereja yang bertumbuh, Gereja akan bertumbuh apabila ia melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus yang dilakukan dengan ketaatan serta kesetiaan penuh kepada tugas misi.
Gereja yang bertumbuh melalui PENGINJILAN dan PENANAMAN GEREJA, dilakukan dengan:
  1. Pergi;
  2. Mengajar dan
  3. Membaptis
  4. Menjangkau jiwa pada tempat baru
Apabila gereja melaksanakan Amanat Agung TUHAN Yesus dengan setia dalam MISI melalui Pengjinjilan dan Penanaman Gereja, maka Gereja pasti bertumbuh secara KUALITAS, KUANTITAS serta ORGANIK, sehingga TUHAN Allah dimuliakan (Roma 11:36), dan dunia diberkati-Nya
     



No comments:

Post a Comment

MASALAH DALAM BERMISIOLOGI

Latar Belakang Masalah Pada bagian awal ini, peneliti akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang menjadi latar belakang dalam pene...