- BERIKANLAH
PENJELASAN ANDA ATAS DEFINISI-DEFINISI MISI (MISSION DAN MISSIONS),
PENGINJILAN, PENANAMAN
DAN PERTUMBUHAN GEREJA SEHINGGA MAKNA SERTA MEKANISMENYA MENJADI JELAS DALAM
TATANAN TEOLOGI MISI.
a.
Definisi misi/mission
Misi (Mission) berasal dari bahasa Latin “missio” dari kata “mittere,” “missum,” artinya “to
send” (mengirim/ mengutus), “act
of sending; being sent or
delegated by othority/ persons sent, etc.” Istilah ini dalam
bahasa Yunani ialah “apostello” yang berarti mengirim dengan otoritas.
Pengutusan
Tuhan berdasarkan otoritas mengirim dengan otoritas.
Misi dan penginjilan saling berhubungan erat di mana
misiologi telah dianggap induk dari semua ilmu misi termasuk ilmu penginjilan. Dengan
demikian, di dalam misi ada penginjilan dan di dalam penginjilan dapat
ditemukan misi (pengutusan).
Teologi
yg benar bersumber dari Tuhan Allah.
Misi juga dijelaskan dengan istilah “prosthetics,” yang berasal dari kata “prostithenai”
(KPR 2:41, 47; 11:24). Abraham Kuyper mengaitkan misi dengan tindakan “TUHAN
yang menambahkan bilangan orang-orang yang diselamatkan ke dalam jemaat-Nya.”
Dalam penggunaanya, istilah di atas ini digabungkan dengan kata “auxanics”
yang berarti “bertambah dan berkembang keluar” dan “halieutics” yang
artinya menjala orang. Istilah-istilah ini mengaitkan misi dengan pengjinilan
dan pertumbuhan gereja, dalam pengertian yang lebih sempit dan terfokus kepada
pertumbuhan gereja.
Secara operasion pengguna bahasa Inggris memakai dua
kata, yaitu ”mission” dan “missions” untuk menjelaskan istilah
misi. Dr. Donald A. McGavran, penganjur dari gerakan pertumbuhan gereja (church
growth movement), mendefinisikan “mission” sebagai “God’s program for
humans” (1994:20) yang menekankan seluruh aspek teologi dari misi.
b.
Definisi missions
Kata “missions” dijelaskan sebagai “the task of
mission” oleh Dr. Charles van Engen yang menekankan tentang aspek dan nilai
praksis dari misi. Berdasarkan uraian
ini misi (mission) adalah misi Allah (Missio Dei) sedangkan misi (missions)
adalah tugas dari misi Allah yang dipercayakan oleh Allah kepada umat-Nya
(Missio Ecclesiae).
Misi adalah “rencana pengutusan Allah (missio Dei) yang
kekal yang (untuk) membawa shalom kepada manusia (umat-Nya) dan segenap
ciptaan-Nya demi kejayaan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.”
Tujuan tertinggi dari misi Allah yang membawa shalom itu adalah “kerajaan
Allah” atau pemerintahan Allah (the kingdom of God), Misi secara inclusive.
c.
Penginjilan
Penginjilan, “Penginjilan
adalah rancangan dan karya Allah yang mencipta bagi diri-Nya suatu umat untuk
bersekutu, menyembah serta melayani Dia secara utuh-serasi bagi kejayaan
kerajaan-Nya.” Definisi ini mengaitkan misi
(mission) dengan penginjilan sebagai
rencana shalom bagi semua umat manusia.
“Penginjilan ialah proses pelaksanaan
tanggung jawab umat Allah memberitakan Yesus Kristus dalam kuasa Roh Kudus
kepada orang (orang-orang) berdosa dengan memanggil mereka kepada iman dan
pertobatan (kepada Allah di dalam Yesus Kristus) melalui menyambut Dia (Yesus
Kristus) sebagai Juruselamat pribadi serta melibatkan dia/mereka ke dalam
gereja untuk menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab.”
d.
Penanaman Gereja
Penanaman Gereja, Penanaman Gereja
adalah Penginjilan yang bertujuan memuridkan masyarakat terabaikan pada
lokasi-lokasi strategis dengan tujuan untuk mendirikan jemaat lokal baru.”
Penanaman Gereja terfokus pada penghadiran kesaksian Kristen di daerah
terabaikan.
“Penanaman Gereja adalah pendekatan Penginjilan yang
dilakukan di dalam dan melalui Gereja Lokal dengan tujuan menjangkau masyarakat
terabaikan guna mendirikan gereja-gereja baru yang menghasilkan
pertambahan-pertumbuhan jemaat mandiri”.
e.
Pertumbuhan gereja
“Pertumbuhan gereja adalah penginjilan yang bertujuan
untuk memuridkan segala bangsa.” Pertumbuhan Gereja adalah pelaksanaan Amanat
Agung melalui penginjilan dan penanaman gereja yang dilakukan oleh Gereja,
menjangkau segala bangsa.
Pertumbuhan Gereja. “Pertumbuhan gereja
menyangkut segala sesuatu yang mencakup soal membawa orang yang tidak memiliki
hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, masuk ke dalam persekutuan dengan Dia
dan membawa mereka menjadi anggota gereja yang bertanggung jawab.”
- URAIKANLAH KONSEP MISI SHALOM, MANDAT MISI, PERJANJIAN BERKAT,
PROTEVANGELIUM DAN KERAJAAN ALLAH DALAM MISI-NYA.
Kerangka Paradigma
Misi
“Misi rencana pengutusan Allah yang dilaksanakan-Nya
melalui Mandat Perjanjian-Nya, untuk menghadirkan shalom kepada manusia berdosa
dan segenap ciptaan-Nya guna membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Misi
TUHAN Allah, dibangun-Nya di atas Pilar: Mandat Shalom, Kovenan, Protevanglium
dan Kerajaan Allah, selanjutnya dapat dirincikan sebagai berikut:
- Mandat
Shalom kepada dan bagi Umat-Nya ke dalam dunia
- Kovenan
TUHAN sebagai Penjamin Misi-Nya
- Protevangelium
sebagai dinamika Misi, membawa shalom, memberitakan Mesias
- Kerajaan
Allah sebagai kuasa pewujudkan Misi-Nya yang shalom.
a.
Konsep misi Shalom
“Misi adalah Misi Shalom kepada isi dunia melalui
kehadiran dan kehidupan Gereja dalam setiap konteks yang diwujudkan secara
holistik dalam semua bidang kehidupan.”
Misi adalah Misi Shalom,
yang dinyatakan Gereja melalui iman (etika – moral), kehadiran, persekutuan,
pelayanan dan kesaksian serta pemberitaan secara holistik yang kontekstual yang
membawa shalom bagi masyarakat di mana gereja berada.
Mandat Shalom adalah “Mandat Perjanjian” atau “Covenant
Mandate” yang diberikan TUHAN Allah kepada Umat-Nya, sebagai landasan dan
dinamika bagi misi-Nya, Tuhan berjanji
atas diri-Nya sendiri, Ibrani 6:13. Mandat shalom mandat yang satu yang bersifat holistik dan
beroperasi menyentuh seluruh aspek kehidupan.
b.
MANDATE MISI
“Misi adalah Pengutusan Allah yang memandatkan Gereja-Nya
untuk membawa shalom melalui Sang Mesias kepada manusia (berdosa) dan segenap
ciptaan-Nya demi penyataan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya”
(I Timotius 2:5; Lukas 4:18-19).
Misi menempatkan Gereja sebagai Mandataris untuk
menghadirkan Mesias Penyelamat untuk memberkati isi dunia.
Manusia
berdosa adalah fokus utama Misi TUHAN, segenap ciptaan adalah fokus penyerta
Misi Allah, yang harus ditatalayani secara inklusif.
Misi diwujudkan secara
holistik dalam setiap konteks, yang menyentuh dan melayani manusia dalam segala
aspek kehidupannya. Misi yang holistik ini adalah kontekstual dalam setiap
konteks hidup. Motif Misi dilandaskan pada atribut TUHAN
Allah yang kekal, motif
Misi dibangun di atas kasih TUHAN Allah kepada manusia berdosa yang adalah
fokus utama, untuk menatakelola segenap ciptaan sebagai fokus penyerta Misi
Allah. Kalau kita melayani Tuhan sesuai dengan konteks dan dia yang percaya,
dia adalah fokus utama dalam pelayanan. Motif
Misi diwujudkan oleh dorongan kekuatan kasih TUHAN untuk menjangkau manusia
berdosa bagi kemuliaan Allah, disisi lain Allah menjangkau manusia dengan
kasih yang besar.
c.
Perjanjian Berkat
Kovenan atau covenant adalah ikatan kekal yang diciptakan TUHAN
Allah dengan umat-Nya yang menginterupsi sejarah, yang diwujudkan dalam konteks
kehidupan yang utuh. Kovenan dijamin oleh
TUHAN dengan jaminan berkat dan diteguhkan oleh umat-Nya dalam tanggung jawab
taat.
d.
Protevangelium
Protevangelium atau protos–evangelium adalah
penyataan penggenapan janji shalom TUHAN kepada umat-Nya dengan Janji
Keselamatan yang Pertama. Protevangelium adalah
dinamika Misi yang membebaskan dan membawa shalom, melalui karya Sang Mesias,
Penyelamat dunia.
e.
Kerjaan Allah dalam Misi-Nya.
Kerajaan Allah atau the kingdom of God adalah
pemerintahan Allah yang adalah kuasa mewujudkan Misi-Nya yang shalom. Kerajaan Allah adalah inklusif, kekal, yang ada, telah
ada, sedang ada dan akan ada, setelah segala sesuatu tiada. Kerajaan Allah meneguhkan gereja untuk menjadi agen
shalom ke dalam dunia
- COBA BERIKAN
PANDANGAN ANDA
TENTANG MISI SEBAGAI
MISSIO DEI DAN MISI SEBAGAI MISSIO ECCLESIAE.
“Pergilah dari negerimu dan
dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati
engkau serta membuat namamu masyur; dan engkau akan menjadi berkat”Kejadian
12:1-2.
a.
Misi adalah pembebasan TUHAN untuk mempersekutukan dengan
diri-Nya
b.
Misi adalah pembesaran TUHAN atas umat-Nya
c.
Misi adalah Berkat Perjanjian TUHAN
d.
Misi adalah pemasyuran TUHAN bagi umat-Nya
e.
Misi adalah Tugas Pemberkatan TUHAN
a.
Misi sebagai Missio Dei
“Misi rencana pengutusan Allah (missio Dei) yang kekal
yang (untuk) membawa shalom kepada manusia (umat-Nya) dan segenap ciptaan-Nya
demi kejayaan kerajaan-Nya yang membawa kemuliaan bagi nama-Nya.” Misi
adalah Misi TUHAN Allah, yang bersumber dari hati-Nya. Ia adalah Sumber,
Inisiator, Pelaksana, Dinamisator, dan Konsumator Misi-Nya
b.
Misi sebagai missio Ecclesiae
“Misi adalah Misi Umat TUHAN Allah (missio Ekklesiae),
yang membawa shalom kepada dunia melalui kehadiran & kehidupannya dalam
setiap konteks yang membawa kemuliaan bagi TUHAN-nya.” Misi
adalah Misi Umat TUHAN Allah, yang diwujudkan melalui iman (etika – moral),
kehadiran, persekutuan, pelayanan dan kesaksian, pemberitaan serta pembangunan
secara holistik kontekstual yang membawa shalom bagi masyarakat secara utuh menyeluruh.
- BERIKANLAH PENJELASAN
ANDA
SECARA LENGKAP TENTANG
CARA HIDUP GEREJA SEBAGAI DASAR BAGI PELAKSANAAN TUGAS MISI SEBAGAI BAGIAN
DARI MEMBANGUN STRATEGI MISI YANG RELEVAN.
Semua anggota gereja Anda harus dinjili, (KPR 16:31-32). “Setiap Generasi Harus Mendengar Injil Sehingga Ada
Revitalisasi Di Dalam Gereja”. Gunakan Jaringan
Keluarga sebagai dasar bagi Penanaman Gereja Baru.
Anggota
Gereja harus diteguhkan Injil. Anggota gereja
generasi baru HARUS DIINJILI dan dimuridkan menjadi Pemenang Jiwa. Gunakan jaringan anggota keluarga yang merupakan tempat
terbaik bagi Anggota Gereja untuk menginjili.
Orang Kristen yang punya
keanggotaan, tetapi tidak terlayani,
orang Kristen yang tidak punya keanggotaan dan tidak
bergereja, mereka
yang memiliki latar belakang Kristen, tetapi tidak memiliki keanggotaan, dan
tidak bergereja, Injililah
mereka. Identifikasi
mereka yang tinggal di sekitar gereja Anda,
kenalilah
orang Kristen jenis di atas sebagai fokus PI.
Dekati
mereka dan binalah hubungan sebagai dasar untuk diinjili guna membuka Pos PI gereja. Identifikasi mereka yang belum mengenal Yesus Kristus. Kenalilah orang
berpotensi untuk didekati. Dekati mereka dan
binalah hubungan sebagai dasar untuk melakukan PI
- Target Strategis Penginjilan:
Dalam upaya mencapai Target Pertumbuhan Gereja ini, gereja
sebagai organisasi harus mengembangkan suatu Manajemen Perencanaan Strategis Penanaman Gereja yang lengkap,
dengan acara BULAN KKR MISI setiap tahun, Rencanakan Aktivitas Misi Gereja: Tetapkanlah dan bagilah VISI dan MISI, lengkapkan Perencanaan
Strategis Anda. Kembangkan semua
TUGAS yang relevan, semua
Proyek harus
berorientasi MISI, FOKUS MISI unggulan, PI dan KKR
misi, siapkan kerangka Penanaman Gereja
Baru. Pemimpin bertanggung jawab untuk menghidupkan VISI dan MISI Penanaman dan
Pertumbuhan Gereja ini dalam kehidupan Jemaat,
pemimpin
bertanggungjawab untuk membagi VISI dan MISI Penanaman dan Pertumbuhan Gereja
ini sehingga menjadi milik semua anggota Jemaat
Hidupkan dan rencanakan Aktivitas Misi untuk setiap
tahun:
- Tetapkan BULAN MISI gerakanlah Misi
- Doakanlah
AKTIVITAS & DANA misi
- Kembangkan
PELATIHAN Pelayan Awam
- Libatkan SEMUA ANGGOTA dalam PI
- Siapkan pelayanan Anggota Baru dan Pemuridan
Kembangkanlah KEGIATAN DOA MISI mingguan dengan setia
dengan memobilisasi semua anggota Jemaat:
“Gereja yang berdoa,
akan melihat Allah bertindak”. Ajaklah setiap
anggota dan keluarga untuk menjangkau anggota keluarga & orang Kristen yang
lain, siapkanlah aktivitas gereja untuk
mewadahkan PI bagi penanaman Gereja.
Undanglah
mereka mengikuti acara KKR bulan MISI untuk mendengar injil. Doronglah setiap rumah tangga
untuk terlibat aktif dalam misi gereja dengan:
a.
Dukungan DOA.
b.
Dukungan DANA.
c.
Dukungan DAYA.
d.
Dukungan MORAL., untuk menginjili orang-orang yang menghadiri KKR
Supaya Semua Anggota Disadarkan Secara Penuh Akan Tugas Misi – Membangun
Budaya Misi, supaya Semua Anggota Dilibatkan
Dalam Kegiatan Misi – Mendorong Semangat Misi, Menanam Gereja Baru, libatkan semua anggota dalam tugas misi:
1.
Doronglah setiap Anggota untuk bersaksi.
2.
Latih dan dorong semua Anggota untuk menginjil
3.
Bina dan mentori Anggota untuk berhasil dalam penginjilan
4.
Gunakanlah Metode Penginjilan yang relevan dan dapat
dilaksanakan Anggota
5.
Siapkan Program Bimbingan
Anggota baru
6.
Lengkapi Anggota untuk mendukung pendirian Pos PI
Melibatkan semua anggota Jemaat dalam tugas misi:
Tetapkanlah TARGET Jumlah orang yang akan diinjili dalam
tahun berjalan, doronglah setiap Anggota untuk
terlibat menginjili kerabatnya. Doronglah setiap
Anggota untuk mengundang orang lain ke gereja,
dorong
dan beri peluang bagi setiap Anggota untuk terlibat dalam pelayanan Gereja:
a.
Khotbah dan Ajaran MISI
b.
Ibadah MISI, KKR MISI
c.
Kesaksian MISI
d.
Filem-filem MISI
e.
Dialog-dialog MISI
f.
Drama – sendratari MISI
g.
Cerita-cerita MISI yang gemilang
h.
Pameran MISI
i.
Ceramah-diskusi MISI
j.
Festival Musik MISI
k.
Eksibisi FOTO MISI
l.
Kegiatan Kelompok Interesan
MISI
m.
Aktivitas misi lainnya
n.
Tantangan MISI
Membuka Gereja Baru di tempat:
a.
Memanajemeni Penanaman Gereja
b.
Baru secara terpadu dengan
c.
Menggalang keterlibatan,
d.
Dukungan dan peran aktif semua
e.
Komponen anggota gereja
Menetapkan peluang membuka Pos
PI sebagai Dasar penamaman Gereja baru,
libatkan Anggota Gereja untuk mengidentifikasi lokasi
Pos PI. Cermati
lingkungan untuk mengidentifikasi resistensi,
kembangkanlah langkah-langkah penanaman gereja
terpadu. Penugasan Pelayan yang memiliki komitmen MISI yang tinggi, Melatih untuk mengadakan
pendekatan Misi Kontekstual, mengindentifikasi “jalan masuk ke pada masyarakat target”. Menyiapkan administrasi
pendukungan Pelayanan Penanaman Gereja.
Pelayan Penanam Gereja harus diutus dengan persiapan
matang, pelayan
Penanam Gereja harus didukung secara penuh.
Pelayan Penanam Gereja harus disiapkan secara rohani, mental dan sosial-kultural untuk
menghadapi tantangan, buatlah Pengutusan sebagai dukungan, memasuki daerah baru dengan
pendekatan sosial sipil yang benar.
Membina hubungan dengan orang
kunci untuk memperoleh penerimaan, penghargaan dan pengakuan, memasarkan kehadiran kepada
masyarakat setempat secara benar.
Menyiapkan langkah antisipasi, identifikasi metode PI yang
tepat untuk konteks masyarakat setempat,
menjalankan kegiatan rohani yang berterima dalam
masyarakat. Bersikap
sensitif terhadap kemungkinan ancaman,
melangkah tahap lepas tahap dalam membangun Pos PI, Hindari cara fulgar dalam
ber-PI.
Gunakan cara kultural dalam
berkomunikasi dan ber-PI, bersiaga untuk menuntun “keluarga baru” dengan hikmat. Mengalang persekutuan baru
dengan pelayanan yang benar dan berterima untuk mengerejakan mereka dalam Pos
PI, membangun
pendekatan pembinaan dan pembangunan anggota berorientasi kepada “community
development”. Melihat
kemungkinan membangun Gereja Baru berbasis Pos PI,
menyiapkan langkah kontingen dalam melaksanakan
pembangunan Gereja Baru.
Melangkah dengan penuh
perhitungan, menyiapkan pembinaan Gereja Baru yang baru ditanam dengan pendekatan
kontekstual, memuridkan
semua anggota Gereja Baru untuk PI berkelanjutan.
Meneguhkan Anggota Gereja Baru untuk hidup dalam
masyakarat sebagai orang Kristen yang benar dan baik, Membangun hubungan sosial
kultural dan sipil yang kuat untuk memperoleh pengakuan dan dukungan penuh. Membangun Gereja Baru dengan
kehadiran bermanfaat. Membangun kehidupan Jemaat sebagai dasar bagi kesaksian dan pelayanan
Misi bekelanjutan dalam konteks
- BERIKANLAH
PENJELASAN ANDA
MENGENAI PENDEKATAN MISI MELALUI
PENGINJILAN, PENANAMAN GEREJA YANG MENGHASILKAN PERTAMBAHAN DAN
PERTUMBUHAN GEREJA DALAM KONTEKS, SEHINGGA GEREJA DITERIMA DAN MENJADI
BERKAT DALAM KONTEKS MASYARAKAT.
Sabda Tuhan Yesus
“Roh TUHAN ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengutus Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia
telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasaan kepada orang-orang tawanan,
dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang
tertindas, untuk memberitakan Tahun rahmat TUHAN telah datang.” Lukas 4:18-19.
1.
Penginjilan adalah TUGAS Mesianik dari Mesias
2.
Penginjilan adalah TUGAS Misioner dari TUHAN
3.
Penginjilan adalah Misi Pembebasan TUHAN Allah yang
holistik kontekstual, menyentuh segala bidang hidup
4.
Penginjilan memenuhi rancangan Shalom TUHAN Allah kepada
umat manusia dengan pembebasan yang menyeluruh.
a.
Pendekatan Misi Melalui
Penginjilan
Lingkup dan Tujuan
Penginjilan
Lingkup
tugas penginjilan ialah memberitakan Yesus Kristus (Injil), meyakinkan/ memanggil
orang/ orang-orang berdosa kepada iman dan pertobatan,
membimbing agar yang mendengar Injil menyambut Yesus Kristus sebagai
Juruselamat; melibatkan petobat baru tersebut ke dalam gereja untuk bertumbuh
dan bertambah di dalam anugerah Allah.
Sasaran
atau target penginjilan adalah spesifik, yaitu membawa setiap orang berdosa
kepada keselamatan Allah oleh panggilan Injil, yang dialami melalui iman,
bertobat dan menyambut Yesus Kristus sebagai TUHAN dan Juruselamat pribadi sehingga membawa kemuliaan bagi TUHAN Allah (Banding:
Roma 10).
Tujuan khusus dari
penginjilan ialah membangun jemaat/ gereja setempat
dengan mengembangkan setiap dan semua anggotanya menjadi orang Kristen yang
bertanggung jawab (bertumbuh didalam iman & bertambah dalam penginjilan dan
bereproduksi), KUNCI).
Kondisi
ini menandakan bahwa gereja sedang melaksanakan mandat misi dari Allah secara
konsisten dengan menikmati dan menjadi shalom oleh Injil (Matius 5:9).
Pendekatan Penginjilan
1.
Pendekatan Presence
atau (penghadiran)
Pendekatan ini
adalah tanggung jawab gereja yang berkesadaran yang diwujudkan dengan tindakan
sosial melalui “kehadiran terencana” sebagai suatu kesaksian di dalam
masyarakat. Pendekatan ini terfokus kepada upaya untuk membuat
diri diterima, diakui, dihormati oleh “orang dalam” sebagai utusan Kristus,
“implementer” bagi pemberitaan Injil.
2.
Pendekatan Proklamasi (memberitakan)
“Tugas
Proclamation” atau pewartaan adalah aspek yang berkaitan dengan
pelaksanaan kerygma, yaitu pemberitaan tentang TUHAN Yesus Kristus,
Juruselamat, sebagai inti/ fokus berita Injil. Pemberitaan Injil ini patutlah dilaksanakan
dengan sebijak mungkin, oleh gereja tanpa kompromi mau pun dengan tidak
menimbulkan benturan sosial.
3.
Pendekatan Persuasi (membuat keputusan)
“Tindakan
Persuasion atau peyakinan” adalah upaya “meyakinkan” untuk memberi
peluang bagi pendengar Injil agar mereka dapat mengambil waktu dan membuat
keputusan yang bijaksana (Yoh 1:12; 3:16; I Yoh 5:13). Tindakan ini adalah tantangan persuasif agar pendengar Injil dapat
“menyambut Yesus Kristus” sebagai TUHAN dan Juruselamat.
4.
Pendekatan Inkorporasi (mengerejakan)
“Langkah
Incorporation into the Body” atau pelibatan adalah aspek yang bertalian
dengan tindakan melibatkan setiap/semua orang yang baru percaya ke dalam gereja
dan persekutuan jemaat agar mereka dibangun dalam iman dan pada gilirannya
membangun orang lain dalam pelayanan yang berkontinuitas (Efesus 4:9-16; I Kor
12:1-11, 13, 27-30; 14: 26).
b.
Penanaman Gereja Yang
Menghasilkan Pertambahan
Firman TUHAN:
“raja manakah
yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk
mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi
lawannya yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?” Lukas 14:31.
Makna Sabda:
- Suatu
perencanaan yang matang akan menjamin keberhasilan kerja.
- Suatu
perencanaaan yang unggul dapat mengalahkan supremasi lawan.
- Suatu
perencanaan yang berkualitas
memberi kayakinan kepada pemimpin untuk memimpin dengan berhasil.
Mengenal Medan
Menetapkan Fokus:
- Kenalilah
daerah di mana Anda ada dengan memperhatikan jumlah populasi secara utuh
- Perhatikan
dinamika kehidupan sosial dan agama
- Cermatilah
situasi lokal untuk menetapkan peluang
c.
Pertumbuhan Gereja
Dalam Konteks
Dasar Firman Tuhan
Pertumbuhan Gereja
“Orang-orang yang
menerima perkataannya itu memberi dirinya dibabtis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua sedang rasul-rasul itu
mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan
semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu dan segala kepunyaan
mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta
miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap
hari dalam bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan
mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka
dengan orang yang diselamatka (Kisah Para Rasul 2:41-47).
Pertumbuhan Gereja diawali dengan:
- Adanya orang-orang yang diselamatkan dan memberi diri dibaptis – Pertumbuhan
Rohani
- Adanya persekutuan dan pelayanan bersama
– Pertumbuhan Bersama.
- Ada saling membantu – Pertumbuhan
Sosial Ekonomi.
- Ada pengaruh baik dalam masyarakat – Pertumbuhan
Jumlah anggota baru.
n Makna Pertumbuhan
Gereja:
- Istilah-istilah di bawah berhubungan
dengan Pertumbuhan Gereja tetapi tidak menjelaskan arti seluruhnya:
- Prosthetics<protithenai – the adding
of men to the Church of Jesus Christ (Bavink & Verkuyl).
- Auxanics–to mutiply and spread out
(Verkuyl).
- Halieutics – to fish for men (Verkuyl).
Pertumbuhan
Gereja ... “melibatkan segala sesuatu
yang menyangkut soal membawa orang yang tidak memiliki hubungan pribadi dengan
Yesus Kristus, masuk kedalam persekutuan dengan DIA dan membawa mereka menjadi
anggota gereja yang bertangungjawab” (C.P Wagner).
Pertumbuhan
Gereja adalah “suatu bidang studi yang menyelidiki sifat dasar, ekspansi,
penanaman, pelipatgandaan dan kesehatan gereja dalam hubungan dengan
pelaksanaan Amanat Agung Yesus Kristus” (C.P. Wagner). Pertumbuhan Gereja bertujuan untuk
“mengefektifkan penyebaran Injil dan melipatgandakan gereja-gereja baru (C.P.
Wagner). Pertumbuhan
Gereja akan terjadi apabila:
- Ada kehidupan gereja yang strategi
ujung tombaknya ialah
penginjilan.
- Ada strategi memenangkan jiwa-jiwa baru.
- Ada strategi yang melipatgandakan pemenang jiwa dalam gereja.
n Kehendak Allah Dan
Pertumbuhan Gereja:
Allah
mengehendaki Pertumbuhan Gereja, dan IA menumbuhkan gereja-Nya (KPR 2:47; 1:8;
2:41; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5; 21:20).
HAKIKAT PERTUMBUHAN
GEREJA
- Pertumbuhan ke atas (KPR 2:41, 46).
- Pertumbuhan bersama (KPR 2:43-45).
- Pertumbuhan ke luar (KPR 2:41, 47).
- Pertumbuhan terus menerus (KPR 2:41-47; 4:4; 5:14; 9:31; 16:5;
21:20).
n Dimensi Pertumbuhan
Gereja:
- Pertumbuhan INTERNAL
a. Pertumbuhan KUALITAS Rohani
b. Pertumbuhan KUALITAS Fungsi Organisme
- Pertumbuhan EKSTERNAL
a. Pertumbuhan EKSPANSI (sama budaya & lokus)
b. Pertumbuhan EKSTENSI (menanam gereja baru)
c. Pertumbuhan LINTAS BUDAYA (melewati batas
budaya)
d. Pertumbuhan BERMATRIKS LOKASI (memasuki daerah
karena adanya pergeseran demografis).
d.
Gereja Diterima
Menjadi Berkat Dalam Konteks Masyarakat
Membangun KEHADIRAN GEREJA
sebagai bagian dari masyarakat sipil setempat.
Meneguhkan kehadiran Gereja dalam masyarakat
dengan partisipasi aktif melalui semua bidang hidup secara holistik. Menjadikan Gereja bagian
integral dari masyarakat sebagai kesaksian.
Meneguhkan cara hidup Jemaat
dalam etika-moral yang berpatut dengan Alkitab dan kultur setempat. Menghadirkan
peranan Gereja membangun mesyarakat secara bersama dalam semua bidang kehidupan, Menjadikan
Gereja berkat bagi masyarakat setempat.
KESIMPULAN
Gereja sebagai Umat Allah itu
ada, karena Allah menghendakinya (Missio Dei),
Gereja ada bagi tujuan TUHAN yang kekal, membawa
shalom (Missio Ecclesiae). Gereja yang membawa shalom adalah Gereja yang bertumbuh, Gereja akan bertumbuh apabila
ia melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus yang dilakukan dengan ketaatan serta
kesetiaan penuh kepada tugas misi.
Gereja yang bertumbuh melalui
PENGINJILAN dan PENANAMAN GEREJA, dilakukan dengan:
- Pergi;
- Mengajar dan
- Membaptis
- Menjangkau jiwa pada tempat baru
Apabila gereja melaksanakan
Amanat Agung TUHAN Yesus dengan setia dalam MISI melalui Pengjinjilan dan
Penanaman Gereja, maka Gereja pasti bertumbuh secara KUALITAS, KUANTITAS serta
ORGANIK, sehingga TUHAN Allah dimuliakan (Roma 11:36), dan dunia diberkati-Nya
No comments:
Post a Comment