1.
PERUMUSAN
Setiap Pelajar atau Penafsir bahkan
Teolog, diharapkan supaya dalam mempelajari Alkitab, harus memiliki kerinduan
hati untuk menafsirkan Alkitab dengan baik dan tepat melalui beberapa langkah
berikut ini:
a.
Dalam
menggali Alkitab penuh bertanggung jawab, dengan harus pasih dalam seluruh
Kitab Perjanjian Lama dan Kitab Perjanjian Baru.
b.
Dalam
menggali Alkitab, para Penafsir harus memahami seluruh konteks dalam penulisan
Alkitab tersebut.
c.
Memahami
budaya, pada saat Alkitab itu dituliskan
d.
Latar
Belakang masyarakat pemakainnya
e.
Penggunaannya
dalam budaya-budaya terkait
f.
Struktur
Simbol-Karakter, sifat, ciri, Hirarki
g.
Bahasa
dan latar belakang Bahasa yang digunakan
Memperhatikan
Kesatuan Alkitab.
h.
Wahyu
Progresif (Progresive Revelation), Siapapun yang gagal melihat Progresivitas
(perkembangan) Wahyu Tuhan dalam Alkitab Akan Gagal Menafsirkan Topik Utama
Alkitab (doktrin Keselamatan). Ia juga akan gagal melihat Perkembangan Tata
Ibadah dari Ibadah Simbolik ke Ibadah hakekat (Dalam Roh dan Kebenaran), Akibat
selanjutnya ialah, Akan tersisa bentuk-bentuk Ibadah Simbolik dan Ritual dalam
Gerejanya.
i.
Pahami
Plan A dan Plan B,
Sifat Tuhan
tidak pernah berubah, namun Program Tuhan bisa berubah. Setelah menciptakan
Alam Semesat Tuhan melihat Semuanya Baik dan beristirahat. Tetapi karena
manusia Jatuh ke dalam Dosa, Maka Tuhan bekerja Lagi (Yoh 5:17) Untuk
Menyelamatkan Manusia.
j.
Memahami
Berbagai Disiplin Ilmu Teologi,
Hasil Penafsiran
yang Tep[at dan Benar Pasti Tidak Saling bertenatangan. Tiap-tiap topic Doktrin
harus berkesinambungan. Kalau Doktrin Keselamatan kita menyimpulkan bahwa kita
diselamatkan Hanya Dengan bertobat dan Percaya, maka Tidak perlu ditambah
dengan Baptisan, Perjamuan, dan lain sebagainya.
k.
Menafsir
secara Literal, Grammatikal, dan Historikal,
a.
Literal
artinya sesuai dengan arti kata paling dasarnya.
b.
Grammatikal
artinya sesuai dengan grammar atau tata-bahasa
c.
Historikal
artinya memperhatikan konteks sejarah/ Historis pada masa penulisan.
l.
Memperhatikan
Konteks, Perhatikan Konteks Jarak/Lokasi, Topik, Waktu
m.
Kualitatif
Sebuah Ayat,
n.
Memperhatikan
Gaya Bahasa,
o.
Memperhatikan
Adat-istiadat,
p.
Lambang
dan Perumpamaan
Segala sesuatu yang dinyatakan oleh
Allah untuk menegur umat-Nya atau mengajarkan kepada umat-Nya, Allah
menggunakan symbol atau Tipologi sesuai dengan masa atau konteks pembicaraan-Nya
yang tepat. Para nabi-nabi Allah atau penulis Alkitab menggunakan symbol untuk
menggambarkan sesuatu yang TUHAN mau mengajarkan kepada umat-Nya, sesuai dengan
budaya dan konteks yang ada. Symbol atau kiasan adalah menggambarkan sesuatu
yang ada, sesuai dengan konteksnya agar, para umat-Nya dapat memahami dengan
tepat sesuai dengan masa mereka.
Semua symbol atau kiasan yang dinyatakan
oleh TUHAN kepada umat-Nya, ditinjau sesuai dengan masannya. Disisi lain TUHAN
menyatakan dengan menggunakan symbol atau kiasan adalah supaya manusia memahami
maksud TUHAN sesuai dengan konteksnya mereka.
2.
REFLEKSI
Kel. 1
Simbolisme Keimamatan
NO.
|
Ragi
|
1.
|
Ayat
di PL: Kej. 19:3 dll
|
2.
|
Kejelasan
Arti sesuai Bahasa asli:
·
Arti harafiah: Campuran bahan untuk mempermentasi atau mengembangkan
kue.
·
Arti MetaPhora: kerusakan moral yang ditunjukan melalui
kecenderungannya mempengaruhi yang lain. (Browning: 2556)
|
3.
|
Kejelasan
arti sesuaikonteks: sebagai campuran
bahan makanan jika dibutuhkan. (ayat symbol Mat. 6:11) ragi org farisi dan
saduki tdk boleh adda.
|
4.
|
Kesepadanana
arti kiasan: sesuatu yang memiliki pengaruh merusak yamg menyebabkan
pembususkan. (Browning: 2556)
|
5.
|
Keselarasan
/kekontrasan fungsi:
- bisa
pakai ragi
- bisa tanpa ragi = harus sesuai ketentuan
|
6.
|
Kemajuan/Progres
arti:
-
secara harafiah = makanan
-
secara kiasan = Ajaran
|
Kel. 3
Simbolisme Tabernakel
NO.
|
Emas
|
1.
|
Ayat PL: Kej. 2:11-12, 13:2, Kel. 11:2, 20:23, 25:3,
28:22, Ayub 22:22-25, Maz. 19:9-11, Ratapan 4:1-2 Yosua 6:19 Ezra, 27:22.
|
2.
|
Kejelasan
Arti: Tempat Penghasil Emas
-
symbol kejayaan
-
bahan untk Tabernakel
-
bahan untuk berhala
-
bahan untuk pakaian Imam
-
Allah adalah Emas = kekayaan sebenarnya
-
Simbolkehidupan yang murni/teruji
-
Symbol anak-anak Sion yang berharga
-
Firman Allah lebih berharga
-
Jarahan perang
-
Sebagai ukuran berat dan nilai
-
Kemewahan atau keberhargaan
|
3.
|
Kesepadanan
arti:
-
berdasarkan budaya, pada masa itu
-
emas adalah sesuatu yang dianggap berharga
-
sebagai perbandingan untuk yang dianggap tinggi atau bernilai
|
4.
|
Keterkaitan
arti antara ayat:
-
sesuatu yang paling sangat berharga
-
kehidupan yang berharga di hadapan Allah
-
allah lebih berharga daripada emas
|
5.
|
Kesimpulan:
-
bisa jadi berasal dari tanah Hawila
-
sebagai bahan atau material
-
merupakan bahan yang berharga dan selalu diperbandingkan dengan hal
yang lebih tinggi atau mulia.
|
Kel. 1
Simbolisme Tabernakel
NO.
|
Merpati
|
1.
|
Ayat PL: Kej. 8:8
|
2.
|
Kejelasan
Arti: Burung Tekukur
-
symbol kejayaan
-
bahan untk Tabernakel
-
bahan untuk berhala
-
bahan untuk pakaian Imam
-
Allah adalah Emas = kekayaan sebenarnya
-
Simbolkehidupan yang murni/teruji
-
Symbol anak-anak Sion yang berharga
-
Firman Allah lebih berharga
-
Jarahan perang
-
Sebagai ukuran berat dan nilai
-
Kemewahan atau keberhargaan
|
3.
|
Kesepadanan
arti:
-
berdasarkan budaya, pada masa itu
-
emas adalah sesuatu yang dianggap berharga
-
sebagai perbandingan untuk yang dianggap tinggi atau bernilai
|
4.
|
Keterkaitan
arti antara ayat:
-
sesuatu yang paling sangat berharga
-
kehidupan yang berharga di hadapan Allah
-
allah lebih berharga daripada emas
|
5.
|
Kesimpulan:
-
bisa jadi berasal dari tanah Hawila
-
sebagai bahan atau material
-
merupakan bahan yang berharga dan selalu diperbandingkan dengan hal
yang lebih tinggi atau mulia.
|
Simbol-simbol
Dalam Alkitab
|
Merpati
|
Merpati
|
Prinsip
Penafsiran
|
Ayat
PL
|
Ayat
PB
|
Ayat-ayat
|
Kej 8:8, Ima 5:7
|
Luk 2:24; Mat 3:16; Mat 10:16
|
Kejelasan arti sesuai Bahasa aslinya
|
(Hayownaah) yang artinya dove: burung merpati yang hidup di desa.
Menurut kamus KBBI disebut burung terkukur, dalam kepercayaan dan
kebudayaan melambangkan perdamaian dan kesetiaan. Burung merpati juga dapat
dilatih untuk penyampai surat.
|
Dari kata dasar Yunani peristera/ (peristera) artinya a pigeon:
merpati yang hidup dikota.
|
Kejelasan Arti sesuai konteks
|
lok (Kid 2:14), cantik (Kid 1:15), merdu suaranya (Kid 2:14), Pengganti
kurban: (Im 12:6; 14:22), Suara dukacita: (Yes 38:14; Ratapan (Yes. 59:11; Nah
2:7)
|
Lambang ketulusan (Mat 10:16), lambang Roh Kudus (Mat 3:16) Dalam Mrk.
13:11; Luk.1 :6; Kis. 13:2 Roh Kudus sebagai penyampai berita.
|
Kesepadanan Arti kiasan
|
Keindahan, orang yang meratap.
|
Sifat yang tulus, Roh Kudus.
|
Keterkaitan Arti Antar ayat simbol
|
|
|
Keselarasan kekontrasan
|
Keindahan (elok dan cantik) dengan ratapan/dukacita.
|
|
Kemajuan/progress arti
|
Harafiah : burung terkukur (binatang)
Kiasan:
Keindahan, kesedihan/ratapan, sifat orang yang tulus, lemah lembut, dukacita.
|
|
Kesimpulan
|
Merpati adalah symbol:
Ketulusan hati manusia, Roh Kudus, penyampai surat, penyampai berita,
orang yang meratap, orang yang dukacita
Dalam hal keimamatan: Pengganti
Kurban pengahpus dosa, mentahirkan anak laki-laki dan perempuan (Im.
5:7; 12:6; Luk. 2:24
|
|
Simbol-simbol Dalam Alkitab
Obyek Simbolis
|
Ciri-ciri Bersama
|
Yang disimbolkan
|
Tanah liat
(Ayub 33:6 ; Yes. 29:16; Rm. 9:21)
|
|
Manusia (Yes. 64:8; Ayub 33:6; Ayub
10:9)
|
Simbol-simbol
Dalam Alkitab
Obyek
Simbolis
|
Ciri-ciri
Bersama
|
Yang
disimbolkan
|
Burung
Rajawali
|
|
Orang
menantikan TUHAN (Yes. 40:31)
|
No comments:
Post a Comment