Tuesday, January 22, 2019

SIMBOLISME PL


PERUMUSAN DAN REFLEKSI HARIAN: SENIN, 23 APRIL 2018

1.      PERUMUSAN

Tujuan dari penafsiran yang baik adalah untuk menangkap arti yang jelas dari text. Penafsiran yang bagus harus diuji yaitu apakah tafsiran tersebut pas dengan konteks. Orang Kristen biasanya cenderung berpikir bahwa, setelah membaca Alkitab, sama dengan apa yang Roh Kudus atau penulis Alkitab maksudkan. Bagaimanapun juga, sering memasukan kedalam text tersebut sesuatu seperti misalnya pengalaman, budaya, dan pengertian sendiri.
Dalam Penterjemahan Alkitab sendiri pun dibutuhkan penafsiran sehingga bisa diterjemahkan kedalam bahasa masing-masing. Alkitab, versi apapun yang pakai, adalah hasil dari banyak pekerjaan sarjana-sarjana Alkitab. Para penterjemah harus memilih arti dari sebuah kata, dan arti tersebut akan mempengaruhi pengertian. Jadi secara tidak langsung, sudah terlibat dalam penafsiran.
Pemahaman dan penerjemahan itu juga sarat dengan pemahaman budaya setempat. Istilah suatu kata dalam bahasa lain, bisa saja berbeda dengan istilah dalam bahasa yang lainnya. Misalnya kata Yunani "sarx" (harfiah "daging"), lebih sering diterjemahkan dengan "ragawi, manusia, sesuatu yg bersifat fana" ketimbang makna harfiahnya: "daging." Oleh sebab itu, bagaimanapun Alkitab ditulis akan berhubungan erat dengan penafsiran. Entah penafsiran dari para pembaca Alkitab. Atau para ahli teologia yang sudah ada.
Perbedaan tafsir memang kadang juga menimbulkan perpecahan. Pemisahan suatu kelompok "protestan" dari Katolik, juga bermula dari perbedaan tafsir. Adanya perpisahan kaum Reformasi dengan Anabaptis juga karena perbedaan tafsir, dan tentu ini akan panjang jika dibicarakan. Contohnya adalah ketika berhadapan dengan isu modern, seperti penggunaaan alat kontrasepsi, tidak ada 1 pendapat yg sama. Banyak jawaban berbeda beda meskipun sumbernya sama, Alkitab.




         Mempelajari, meneliti dan menafsirkan Alkitab, adalah bukan suatu pekerjaan yang muda. Karena apabila seorang Panfsir menempatkan serta memaknai suatu kata atau maksud yang ada di dalam Alkitab, akibatnya akan sangat fatal. Hasil penafsiran tersebut akan diajarkan kepada jemaat dan orang awa, maka membahayakan pemahaman iman Kristen. Dengan pertimbangan yang demikian, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menafsirkan semua makna yang ada dalam Alkitab adalah sebagai berikut:
1.      Melihat Konteks dari keberadaan ayat tersebut
2.      Melihat Alinea tersebut secara hati-hati
3.       Melihat satu Perikop di Pasal tersebut
4.      Melihat satu Pasal dari Kitab tersebut
5.      Melihat satu Kitab secara utuh,
6.      Melihat Keseluruhan Kitab, secara utuh.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang Teolog atau Penafsir Alkitab adalah sebagai berikut:
1.      Seorang Teolog atau Penafsir harus ahli/pasih (kuasai) Alkitab dengan baik dan benar.
2.      Mempelajari Alkitab harus dengan penuh kehati-hatian.
3.      Menfasirkan Alkitab harus melihat asal-usul Kitabnya.
4.      Memahami atau meafsirkan Simbol:
a.       Sesuai dengan budaya setempat pada masa atau saat itu.
b.      Symbol bisa dikatekorikan kiasan.
c.       Menafsirkan symbol sesuai dengan konteksnya.
d.      Symbol berlaku untuk saat itu.
e.       Symbol sesuai dengan buadaya setempat.
f.        Symbol bisa berubah-ubah.







Berikut ini adalah ada beberapa manfaat mempelajari atau menafsirkan Alkitab:

1.      Membawa pada jalan Keselamatan (2 Timotius 3:15; Matius 4:4).

Alkitab memberitahukan kepada kita dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia akan berakhir. Adalah Alkitab yang memberitahukan kepada kita bahwa semua manusia sudah berdosa dan telah berada di bawah hukuman kekal (Roma 3:23); dan karena Allah adalah kudus, Ia harus menghukum semua manusia yang berdosa (Roma 6:23). Adalah Alkitab yang juga memberitahu kita bahwa karena kasih-Nya yang besar Allah menjadi manusia guna menggantikan semua manusia untuk dihukum (Yoh. 3:16; 2 Kor. 5:21; 1 Pet.2:24). Dan, adalah Alkitab yang memberitahukan bahwa jalan keselamatan sudah disediakan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya pasti diselamatkan (Yohanes 14:6; KPR 4:12; Roma 10:9-10).

2.      Menjadikan kita orang Kristen yang kuat.

Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi seorang yang lemah, baik secara fisik ataupun secara rohani. Orang-orang muda yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:14 bukan lagi “anak-anak”, tetapi mereka kuat, sebab Firman Tuhan diam di dalam mereka dan mereka mengalahkan yang jahat. Itu berarti mereka telah dipenuhi dengan Firman Tuhan sampai mereka menjadi cukup kuat dalam iman, sehingga mereka tidak terus menerus dikalahkan oleh dosa dan pencobaan. Hanya ada satu jalan untuk menjadi kuat secara rohani, yaitu dengan membaca, mempelajari, merenungkan, menghafal dan mengamalkan Firman Tuhan.
Yesus Kristus adalah contoh ketika Ia dicobai oleh iblis, Ia menggunakan Firman Allah sebagai senjata untuk mengalahkan iblis. Dan, Hawa adalah contoh buruk dari orang yang tidak banyak memahami Firman Tuhan, akibatnya ia mengurangi dan menambahi apa yang Firman Tuhan, dan iblis memanfaatkan kelemahan itu untuk menjatuhkan Hawa.
Kita harus membaca Alkitab setiap hari. Ini adalah salah satu hak istimewa kita. Kehidupan rohani kita memerlukan makanan. Makanan jenis apa? Makanan rohani. Alkitab merupakan gisi rohani yang harus dimakan. Alkitab disebut air susu, roti, makanan keras dan madu (1 Pet 2:2, Ibr 5:13-14).

3.      Menyakinkan kita akan keselamatan yang sudah kita terima.

Hal yang pertama yang diperlukan oleh seorang Kristen baru ialah keyakinan yang pasti bahwa ia telah diselamatkan. Keselamatan adalah sesuatu yang sangat indah, suatu anugerah dari Tuhan yang diberikan Cuma-cuma kepada setiap orang yg percaya, sehingga tampaknya terlalu indah untuk dianggap benar. Oleh karena itu salah satu kesukaran utama yang dialami oleh petobat baru, ialah mereka ragu-ragu akan keselamatannya.
Satu-satunya sumber keyakinan ialah Alkitab. Itulah alasannya mengapa Alkitab ditulis, agar kita memiliki keyakinan yang kokoh akan keselamatan kekal yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bacalah 1 Yohanes 5:13, Roma 5:9-10, 8:1. Orang Kristen harus menanamkan janji-janji dan jaminan Tuhan itu dalam pikiran mereka.
Orang Kristen yang mempunyai keyakinan yang pasti bahwa ia adalah anak Allah dan bahwa Allah adalah Bapa sorgawinya, mempunyai dasar untuk memiliki kehidupan emosional yang sehat. Bila Anda ingin menikmati kepastian akan keselamatan yang sudah Anda terima ketika Anda bertobat dan percaya, maka mulailah mempelajari Firman Tuhan secara teratur. Alkitab adalah satu-satunya tempat dimana Anda akan menemukan keyakinan itu.

4.      Memberikan keyakinan dan kuasa dalam doa.

Karena Anda seorang Kristen, Anda dapat berbicara kepada Bapa sorgawi Anda mengenai segala hal yang ada di dalam hati Anda. Tetapi bagaimana Anda tahu bahwa Ia mendengarkan? Kita tahu karena Ia mengatakan demikian dalam FirmanNya: I Yohanes 5:14 mengajarkan bahwa kita dapat berdoa dengan “percaya” bahwa Ia mendengar doa kita. Dalam Yohanes 15:7 Tuhan berjanji, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”. Itu berarti bahwa melalui pemahaman Alkitab doa-doa kita lebih berkuasa dan efektif, sebab pada waktu kita mempelajari FirmanNya kita mengenal kehendakNya dan akibatnya kita akan belajar bagaimana caranya berdoa dengan benar.

5.      Memberitahu kita bagaimana menyucikan diri dari dosa.

Bagaimana kita tahu dosa-dosa kita diampuni? Alkitab mengatakan, “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Firman Tuhan mempunyai daya menyucikan atau menguduskan orang percaya (Yohanes 17:17; Yohanes 15:3).
Sebagai seorang Kristen baru, Anda perlu mengetahui apa yang disebut dosa dan yang bukan dosa. Tuhan tidak membiarkan Anda untuk mempertimbangkannya sendiri. Tuhan berkata “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaga sesuai dengan firman Tuhan (Maz 119:9).
Dengan mempelajari Alkitab anda akan menyucikan diri dari dosa dan diperingatkan akan dosa. Kebenaran Alkitab adalah antivirus dan obat penawar untuk dosa. Jika kita ingin menjauh dari dosa, mendekatlah pada Alkitab.

6.      Memberikan Sukacita.

Salah satu berkat dari kehidupan Kristen ialah sukacita. Tetapi seringkali sukacita tertahan oleh persoalan-persoalan hidup. Tuhan Yesus berkata, “semuanya itu Kukatakan  kepadamu, supaya sukacitaku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:11). Seandainya Anda membaca berita-berita di surat kabar atau lewat internet atau melihat pada persoalan-persoalan yang mengelilingi Anda, sukacita Anda bisa berubah menjadi ketakutan, kekuatiran atau kadang-kadang depresi. Hanya Firman Tuhan yang menimbulkan sukacita dalam hati Anda, bagaimanapun keadaan di sekitar Anda.
Mazmur 19:8-9 berkata, Taurat itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya.


7.      Menimbulkan damai sejahtera.

Salah satu bukti rohani dari kehidupan Kristen ialah damai dalam kekuatiran dan kecemasan. Karena Anda telah menerima Kristus sebagai Tuhan  dan  Juruselamat, Anda mempunyai hak untuk mengharap bahwa Anda berbeda, dan teman-teman Anda dibenarkan dalam  mengharap untuk melihat perbedaan itu. Bila Roh Kudus datang dan tinggal dalam kehidupan seseorang, orang itu akan berbeda. Perbedaan itu terutama terlihat pada emosi-emosi orang itu yang ditandai oleh damai sejahtera walaupun menghadapi kesukaran-kesukaran.
Namun jika Firman Tuhan tidak “diam dengan segala kekayaannya di antara kamu” (Kolose 3:16) maka Firman Tuhan itu tidak akan memberikan “damai sejahtera” dalam kehidupan Anda. Yesus Kristus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu memperoleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia, kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33).
Tidak lama setelah Yesus mengatakan ini, Yesus dan murid-murid-Nya menghadapi penganiayaan yang berat. Akan tetapi damai sejahtera menyertai mereka dalam segala kesukaran.

8.      Membimbing kita dalam membuat keputusan-keputusan dalam  kehidupan kita.

Hidup kita penuh dengan keputusan-keputusan. Keputusan-keputusan yang kurang penting, maupun keputusan yang penting. Bila prinsip-prinsip Allah dikenal dengan baik oleh seorang Kristen, hal ini mempermudah dia untuk membuat keputusan. Itulah apa yang dimaksud oleh Firman Allah yang berbunyi” FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Maz 119:105).
Prinsip-prinsip Allah dipakai sebagai petunjuk dalam membuat keputusan-keputusan. Jadikanlah Alkitab sebagai standart hidup, kompas yang memberikan petunjuk arah, nasihat untuk membuat keputusan-keputusan yang baik, dan patokan untuk menilai segala sesuatu, maka hidup anda akan bahagia dan berhasil.



9.      Menyebabkan Anda dapat menyatakan iman Anda.

Kebanyakan orang yang Anda temui tidak mengetahui kebenaran Alkitab. Banyak diantaranya yang mempunyai pertanyaan-pertanyaan atau keragu-raguan dan memerlukan seseorang yang benar-benar mengetahui Alkitab untuk membimbing mereka.
Memberitahukan kebenaran Alkitab kepada siapa pun di Zaman ini merupakan pelayanan yang sangat penting. Itu sebabnya, sebagai orang percaya, Anda harus memperlengkapi diri sebaik mungkin untuk membimbing orang yang tersesat pada kebenaran.
Allah telah memberikan tantangan kepada kita, “ … siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah-lembut dan hormat.”
Satu-satunya jalan agar Anda dapat menjawab mereka yang bertanya, yang  mencemohkan atau yang dengan tulus mencari kebenaran ialah ”selalu siap untuk menjawab” mereka dengan membaca dan mempelajari Firman Allah setiap hari.

10.  Menjamin keberhasilan Anda.

Setiap orang ingin berhasil. Dan kabar baiknya adalah: Tuhan menginginkan Anda berhasil, bahkan bersedia membantu membawa Anda pada keberhasilan sejati. Itu bukan berarti soal popularitas, kekayaan atau kemasyuran. Anda bisa memilikinya tanpa keberhasilan. Ini soal menjadi seseorang yang dikehendaki Tuhan dalam melakukan tujuan-tujuan Tuhan di dunia ini.
Yosua 1:8 berkata, Janganlah sengkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan sengkau akan beruntung. Dengan merenungkan Firman Tuhan tiap-tiap hari seseorang dapat mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Hal ini benar-benar terjadi dalam hidup Yosua.
Bandingkan lagi dengan Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanan di tepih aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.?


2.      REFLEKSI

Dalam menggali isi Alkitab, yang harus dilakukan oleh seorang penafsir adalah menggunakan Hermeneutika yang jelas dan yang tepat supaya dalam penafsiran Alkitab bisa menghasilkan hasil Analisa yang tepat. Dengan demikian maka, seorang penafsir memperhatikan beberapa hal penting didalam Alkitab, adalah sebagai berikut:
1.      Melihat Konteks dari keberadaan ayat tersebut
2.      Melihat Alinea tersebut secara hati-hati
3.       Melihat satu Perikop di Pasal tersebut
4.      Melihat satu Pasal dari Kitab tersebut
5.      Melihat satu Kitab secara utuh,
6.      Melihat Keseluruhan Kitab, secara utuh.

Dengan memperhatikan keenam point diatas, tentu akan menjadikan hasil penafsirannya akan lebih tepat untuk dapat digunakan dalam pelayanan, baik mengkhotbahkan kepada jemaat, maupun mengajarkan kepada mahasiwa atau berkonseling dalam keluarga Kristen dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan penafsiran yang penuh kehati-hatian, maka bisa memahami bahkan bisa membedakan antara Simbolisme dan Tipologi, sesuai dengan konteks penulisan Kitab tersebut. Seorang penafsir harus pasih dalam belajar seluruh Alkitab, maupun berteologi. Mempelajari Alkitab harus sesuai dengan tujuan penulisan, di konteks Kitab tersebut.
Para Teolog maupun kekristenan masa kini, kurang berminat untuk mempelajari Simbolisme dan Tipologi secara mendalam, tentu sangat berbahaya karena bisa saja mengkhotbahkan atau mengajarkan dengan keliru karena kurang menelaah atau memahami konteks, budaya, ekonomi, dalam penulisan Kitab tersebut. Maka betapa pentingnya mempelajari Alkitab yang menceritakan mengenai simbolisme dan tipologi.
TIPOLOGI
SIMBOLISME
Gambaran di PL dipakai untuk menggambarkan Sesuatu yang akan datang di PB, masa kini Gereja. Gambaran di PL sebagai peramalan atau prediksi awal bagi penggenapan di PB atau Gereja masa kini. Gambaran akan Sesuatu yang pada waktunya akan digenapkan.
Meramalkan /memprediksi dengan memkai institusi, kegiatan, oknum. Salah satu Tipologi adalah:
-          Memang semua sejarah Keselamatan sebagai Sesuatu yang berlanjut di dalamnya ada benda, orang, kelembagaan serta peristiwa aktivitas.
-          Sesuatu yang dinubuatkan dalam PL dihubungkan dengan sesuatu yang ada di PB.
-          Sesuatu di PL memberi bayangkan bagi Sesuatu di PB dan di masa kini yaitu Gereja-Nya.
-          Berusaha mengenali hubungan Teologis antara Sesuatu di PL dan Sesuatu di PB tersebut.
Hanya mengajarkan kebenaran yang nyata, “tanpa meramalkan atau memperidiksi” segala sesuatu yang sungguh-sungguh atau benar-benar terjadi sebagai fakta kebenaran tersebut. Adapun yang dengan Simbol adalah:
-          Obyek-obyek actual yang ada, baik Simbol maupun Ide yang mewakili Simbol yang berasal dari dunia dan realitas pada symbol itu dinyatakan.
-          Menunjukan kebenaran-kebenaran relgius.
-          Maknannya bisa memiliki penjelasan, bisa juga tidak sehingga perlu ditafsirkan atas dasar budaya pada masa symbol itu dinyatakan: Latar Belakang Masyarakat Pemakainya, penggunaannya dalam budaya -budaya terkait, struktur symbol, sifat, ciri, karakter, hirarki. Bahasa dan Bahasa yang digunakan saat itu.
-          Gambaran yang melambangan Sesuatu yang ada pada masanya.
-          Gambaran yang tidak memiliki potensi peramal/prediksi
-          Gambaran akan Sesuatu yang tidak memiliki kaitan penting dengan waktu.






No comments:

Post a Comment

MASALAH DALAM BERMISIOLOGI

Latar Belakang Masalah Pada bagian awal ini, peneliti akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang menjadi latar belakang dalam pene...