PERUMUSAN
DAN REFLEKSI HARIAN: SENIN, 23 APRIL 2018
1.
PERUMUSAN
Tujuan dari penafsiran yang baik adalah
untuk menangkap arti yang jelas dari text. Penafsiran yang bagus harus diuji
yaitu apakah tafsiran tersebut pas dengan konteks. Orang Kristen biasanya
cenderung berpikir bahwa, setelah membaca Alkitab, sama dengan apa yang Roh
Kudus atau penulis Alkitab maksudkan. Bagaimanapun juga, sering memasukan
kedalam text tersebut sesuatu seperti misalnya pengalaman, budaya, dan
pengertian sendiri.
Dalam Penterjemahan Alkitab sendiri pun
dibutuhkan penafsiran sehingga bisa diterjemahkan kedalam bahasa masing-masing.
Alkitab, versi apapun yang pakai, adalah hasil dari banyak pekerjaan
sarjana-sarjana Alkitab. Para penterjemah harus memilih arti dari sebuah kata,
dan arti tersebut akan mempengaruhi pengertian. Jadi secara tidak langsung,
sudah terlibat dalam penafsiran.
Pemahaman dan penerjemahan itu juga
sarat dengan pemahaman budaya setempat. Istilah suatu kata dalam bahasa lain,
bisa saja berbeda dengan istilah dalam bahasa yang lainnya. Misalnya kata
Yunani "sarx" (harfiah "daging"), lebih sering
diterjemahkan dengan "ragawi, manusia, sesuatu yg bersifat fana"
ketimbang makna harfiahnya: "daging." Oleh sebab itu, bagaimanapun
Alkitab ditulis akan berhubungan erat dengan penafsiran. Entah penafsiran dari para
pembaca Alkitab. Atau para ahli teologia yang sudah ada.
Perbedaan tafsir memang kadang juga
menimbulkan perpecahan. Pemisahan suatu kelompok "protestan" dari
Katolik, juga bermula dari perbedaan tafsir. Adanya perpisahan kaum Reformasi
dengan Anabaptis juga karena perbedaan tafsir, dan tentu ini akan panjang jika
dibicarakan. Contohnya adalah ketika berhadapan dengan isu modern, seperti
penggunaaan alat kontrasepsi, tidak ada 1 pendapat yg sama. Banyak jawaban
berbeda beda meskipun sumbernya sama, Alkitab.
Mempelajari, meneliti dan
menafsirkan Alkitab, adalah bukan suatu pekerjaan yang muda. Karena apabila
seorang Panfsir menempatkan serta memaknai suatu kata atau maksud yang ada di
dalam Alkitab, akibatnya akan sangat fatal. Hasil penafsiran tersebut akan
diajarkan kepada jemaat dan orang awa, maka membahayakan pemahaman iman
Kristen. Dengan pertimbangan yang demikian, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan saat menafsirkan semua makna yang ada dalam Alkitab adalah sebagai
berikut:
1.
Melihat Konteks dari keberadaan ayat tersebut
2.
Melihat Alinea tersebut secara hati-hati
3.
Melihat satu Perikop di Pasal tersebut
4.
Melihat
satu Pasal dari Kitab tersebut
5.
Melihat
satu Kitab secara utuh,
6.
Melihat
Keseluruhan Kitab, secara utuh.
Di sisi lain, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh seorang Teolog atau Penafsir Alkitab adalah sebagai
berikut:
1.
Seorang
Teolog atau Penafsir harus ahli/pasih (kuasai) Alkitab dengan baik dan benar.
2.
Mempelajari
Alkitab harus dengan penuh kehati-hatian.
3.
Menfasirkan
Alkitab harus melihat asal-usul Kitabnya.
4.
Memahami
atau meafsirkan Simbol:
a.
Sesuai
dengan budaya setempat pada masa atau saat itu.
b.
Symbol
bisa dikatekorikan kiasan.
c.
Menafsirkan
symbol sesuai dengan konteksnya.
d.
Symbol
berlaku untuk saat itu.
e.
Symbol
sesuai dengan buadaya setempat.
f.
Symbol
bisa berubah-ubah.
Berikut ini adalah ada beberapa manfaat mempelajari atau menafsirkan
Alkitab:
1.
Membawa pada
jalan Keselamatan (2 Timotius 3:15; Matius 4:4).
Alkitab memberitahukan kepada kita dari
mana manusia berasal dan bagaimana manusia akan berakhir. Adalah Alkitab
yang memberitahukan kepada kita bahwa semua manusia sudah berdosa dan telah
berada di bawah hukuman kekal (Roma 3:23); dan karena Allah adalah kudus, Ia
harus menghukum semua manusia yang berdosa (Roma 6:23). Adalah Alkitab yang
juga memberitahu kita bahwa karena kasih-Nya yang besar Allah menjadi manusia
guna menggantikan semua manusia untuk dihukum (Yoh. 3:16; 2 Kor. 5:21; 1
Pet.2:24). Dan, adalah Alkitab yang memberitahukan bahwa jalan keselamatan
sudah disediakan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, dan setiap orang
yang percaya kepada-Nya pasti diselamatkan (Yohanes 14:6; KPR 4:12; Roma 10:9-10).
2.
Menjadikan
kita orang Kristen yang kuat.
Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi
seorang yang lemah, baik secara fisik ataupun secara rohani. Orang-orang muda
yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:14 bukan lagi “anak-anak”, tetapi mereka kuat,
sebab Firman Tuhan diam di dalam mereka dan mereka mengalahkan yang jahat. Itu
berarti mereka telah dipenuhi dengan Firman Tuhan sampai mereka menjadi cukup
kuat dalam iman, sehingga mereka tidak terus menerus dikalahkan oleh dosa dan
pencobaan. Hanya ada satu jalan untuk menjadi kuat secara rohani, yaitu dengan
membaca, mempelajari, merenungkan, menghafal dan mengamalkan Firman Tuhan.
Yesus Kristus adalah contoh ketika Ia
dicobai oleh iblis, Ia menggunakan Firman Allah sebagai senjata untuk
mengalahkan iblis. Dan, Hawa adalah contoh buruk dari orang yang tidak banyak
memahami Firman Tuhan, akibatnya ia mengurangi dan menambahi apa yang Firman
Tuhan, dan iblis memanfaatkan kelemahan itu untuk menjatuhkan Hawa.
Kita harus membaca Alkitab setiap hari.
Ini adalah salah satu hak istimewa kita. Kehidupan rohani kita memerlukan
makanan. Makanan jenis apa? Makanan rohani. Alkitab merupakan gisi rohani yang
harus dimakan. Alkitab disebut air susu, roti, makanan keras dan madu (1 Pet
2:2, Ibr 5:13-14).
3.
Menyakinkan
kita akan keselamatan yang sudah kita terima.
Hal yang pertama yang diperlukan oleh
seorang Kristen baru ialah keyakinan yang pasti bahwa ia telah diselamatkan.
Keselamatan adalah sesuatu yang sangat indah, suatu anugerah dari Tuhan yang
diberikan Cuma-cuma kepada setiap orang yg percaya, sehingga tampaknya terlalu
indah untuk dianggap benar. Oleh karena itu salah satu kesukaran utama yang
dialami oleh petobat baru, ialah mereka ragu-ragu akan keselamatannya.
Satu-satunya sumber keyakinan ialah
Alkitab. Itulah alasannya mengapa Alkitab ditulis, agar kita memiliki keyakinan
yang kokoh akan keselamatan kekal yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita
ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bacalah 1 Yohanes
5:13, Roma 5:9-10, 8:1. Orang Kristen harus menanamkan janji-janji dan jaminan
Tuhan itu dalam pikiran mereka.
Orang Kristen yang mempunyai keyakinan
yang pasti bahwa ia adalah anak Allah dan bahwa Allah adalah Bapa sorgawinya,
mempunyai dasar untuk memiliki kehidupan emosional yang sehat. Bila Anda ingin
menikmati kepastian akan keselamatan yang sudah Anda terima ketika Anda
bertobat dan percaya, maka mulailah mempelajari Firman Tuhan secara teratur.
Alkitab adalah satu-satunya tempat dimana Anda akan menemukan keyakinan itu.
4.
Memberikan keyakinan
dan kuasa dalam doa.
Karena Anda seorang Kristen, Anda dapat
berbicara kepada Bapa sorgawi Anda mengenai segala hal yang ada di dalam hati
Anda. Tetapi bagaimana Anda tahu bahwa Ia mendengarkan? Kita tahu karena Ia
mengatakan demikian dalam FirmanNya: I Yohanes 5:14 mengajarkan bahwa kita
dapat berdoa dengan “percaya” bahwa Ia mendengar doa kita. Dalam Yohanes 15:7
Tuhan berjanji, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”.
Itu berarti bahwa melalui pemahaman Alkitab doa-doa kita lebih berkuasa dan
efektif, sebab pada waktu kita mempelajari FirmanNya kita mengenal kehendakNya
dan akibatnya kita akan belajar bagaimana caranya berdoa dengan benar.
5.
Memberitahu
kita bagaimana menyucikan diri dari dosa.
Bagaimana kita tahu dosa-dosa kita
diampuni? Alkitab mengatakan, “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Firman Tuhan mempunyai daya
menyucikan atau menguduskan orang percaya (Yohanes 17:17; Yohanes 15:3).
Sebagai seorang Kristen baru, Anda perlu
mengetahui apa yang disebut dosa dan yang bukan dosa. Tuhan tidak membiarkan
Anda untuk mempertimbangkannya sendiri. Tuhan berkata “Dengan apakah seorang
muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaga sesuai dengan firman
Tuhan (Maz 119:9).
Dengan mempelajari Alkitab anda akan
menyucikan diri dari dosa dan diperingatkan akan dosa. Kebenaran Alkitab
adalah antivirus dan obat penawar untuk dosa. Jika kita ingin menjauh dari
dosa, mendekatlah pada Alkitab.
6.
Memberikan
Sukacita.
Salah satu berkat dari kehidupan Kristen
ialah sukacita. Tetapi seringkali sukacita tertahan oleh persoalan-persoalan
hidup. Tuhan Yesus berkata, “semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
sukacitaku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:11).
Seandainya Anda membaca berita-berita di surat kabar atau lewat internet atau
melihat pada persoalan-persoalan yang mengelilingi Anda, sukacita Anda bisa
berubah menjadi ketakutan, kekuatiran atau kadang-kadang depresi. Hanya Firman
Tuhan yang menimbulkan sukacita dalam hati Anda, bagaimanapun keadaan di
sekitar Anda.
Mazmur 19:8-9 berkata, Taurat itu
sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada
orang yang tidak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati;
perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya.
7.
Menimbulkan
damai sejahtera.
Salah satu bukti rohani dari kehidupan
Kristen ialah damai dalam kekuatiran dan kecemasan. Karena Anda telah menerima
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Anda mempunyai hak untuk
mengharap bahwa Anda berbeda, dan teman-teman Anda dibenarkan dalam
mengharap untuk melihat perbedaan itu. Bila Roh Kudus datang dan tinggal dalam
kehidupan seseorang, orang itu akan berbeda. Perbedaan itu terutama terlihat
pada emosi-emosi orang itu yang ditandai oleh damai sejahtera walaupun
menghadapi kesukaran-kesukaran.
Namun jika Firman Tuhan tidak “diam dengan
segala kekayaannya di antara kamu” (Kolose 3:16) maka Firman Tuhan itu tidak
akan memberikan “damai sejahtera” dalam kehidupan Anda. Yesus Kristus berkata,
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu memperoleh damai sejahtera
dalam Aku. Dalam dunia, kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,
Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33).
Tidak lama setelah Yesus mengatakan ini,
Yesus dan murid-murid-Nya menghadapi penganiayaan yang berat. Akan tetapi damai
sejahtera menyertai mereka dalam segala kesukaran.
8.
Membimbing
kita dalam membuat keputusan-keputusan dalam kehidupan kita.
Hidup kita penuh dengan
keputusan-keputusan. Keputusan-keputusan yang kurang penting, maupun keputusan
yang penting. Bila prinsip-prinsip Allah dikenal dengan baik oleh seorang
Kristen, hal ini mempermudah dia untuk membuat keputusan. Itulah apa yang
dimaksud oleh Firman Allah yang berbunyi” FirmanMu itu pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalanku” (Maz 119:105).
Prinsip-prinsip Allah dipakai sebagai
petunjuk dalam membuat keputusan-keputusan. Jadikanlah Alkitab sebagai standart
hidup, kompas yang memberikan petunjuk arah, nasihat untuk membuat
keputusan-keputusan yang baik, dan patokan untuk menilai segala sesuatu, maka
hidup anda akan bahagia dan berhasil.
9.
Menyebabkan Anda
dapat menyatakan iman Anda.
Kebanyakan orang yang Anda temui tidak
mengetahui kebenaran Alkitab. Banyak diantaranya yang mempunyai
pertanyaan-pertanyaan atau keragu-raguan dan memerlukan seseorang yang
benar-benar mengetahui Alkitab untuk membimbing mereka.
Memberitahukan kebenaran Alkitab kepada
siapa pun di Zaman ini merupakan pelayanan yang sangat penting. Itu sebabnya,
sebagai orang percaya, Anda harus memperlengkapi diri sebaik mungkin untuk
membimbing orang yang tersesat pada kebenaran.
Allah telah memberikan tantangan kepada
kita, “ … siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan
jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang
pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah-lembut dan hormat.”
Satu-satunya jalan agar Anda dapat
menjawab mereka yang bertanya, yang mencemohkan atau yang dengan tulus
mencari kebenaran ialah ”selalu siap untuk menjawab” mereka dengan membaca dan
mempelajari Firman Allah setiap hari.
10. Menjamin keberhasilan Anda.
Setiap orang ingin berhasil. Dan kabar
baiknya adalah: Tuhan menginginkan Anda berhasil, bahkan bersedia membantu
membawa Anda pada keberhasilan sejati. Itu bukan berarti soal popularitas,
kekayaan atau kemasyuran. Anda bisa memilikinya tanpa keberhasilan. Ini soal
menjadi seseorang yang dikehendaki Tuhan dalam melakukan tujuan-tujuan Tuhan di
dunia ini.
Yosua 1:8 berkata, Janganlah
sengkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan sengkau akan
beruntung. Dengan merenungkan Firman Tuhan tiap-tiap hari seseorang dapat
mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Hal ini benar-benar terjadi dalam
hidup Yosua.
Bandingkan lagi dengan Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah
orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di
jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang
kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan
malam. Ia seperti pohon yang ditanan di tepih aliran air, yang menghasilkan
buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya
berhasil.?
2.
REFLEKSI
Dalam menggali isi Alkitab, yang harus dilakukan oleh seorang
penafsir adalah menggunakan Hermeneutika yang jelas dan yang tepat supaya dalam
penafsiran Alkitab bisa menghasilkan hasil Analisa yang tepat. Dengan demikian
maka, seorang penafsir memperhatikan beberapa hal penting didalam Alkitab,
adalah sebagai berikut:
1.
Melihat Konteks dari keberadaan ayat tersebut
2.
Melihat Alinea tersebut secara hati-hati
3.
Melihat satu Perikop di Pasal tersebut
4.
Melihat
satu Pasal dari Kitab tersebut
5.
Melihat
satu Kitab secara utuh,
6.
Melihat
Keseluruhan Kitab, secara utuh.
Dengan memperhatikan keenam point
diatas, tentu akan menjadikan hasil penafsirannya akan lebih tepat untuk dapat
digunakan dalam pelayanan, baik mengkhotbahkan kepada jemaat, maupun
mengajarkan kepada mahasiwa atau berkonseling dalam keluarga Kristen dan lain
sebagainya.
Dengan menggunakan penafsiran yang penuh
kehati-hatian, maka bisa memahami bahkan bisa membedakan antara Simbolisme dan Tipologi, sesuai dengan konteks
penulisan Kitab tersebut. Seorang penafsir harus pasih dalam belajar seluruh Alkitab,
maupun berteologi. Mempelajari Alkitab harus sesuai dengan tujuan penulisan, di
konteks Kitab tersebut.
Para Teolog maupun kekristenan masa
kini, kurang berminat untuk mempelajari Simbolisme dan Tipologi secara
mendalam, tentu sangat berbahaya karena bisa saja mengkhotbahkan atau
mengajarkan dengan keliru karena kurang menelaah atau memahami konteks, budaya,
ekonomi, dalam penulisan Kitab tersebut. Maka betapa pentingnya mempelajari
Alkitab yang menceritakan mengenai simbolisme dan tipologi.
TIPOLOGI
|
SIMBOLISME
|
Gambaran
di PL dipakai untuk menggambarkan Sesuatu yang akan datang di PB, masa
kini Gereja. Gambaran di PL sebagai peramalan atau prediksi awal bagi
penggenapan di PB atau Gereja masa kini. Gambaran akan Sesuatu yang
pada waktunya akan digenapkan.
Meramalkan
/memprediksi dengan memkai institusi, kegiatan, oknum. Salah satu Tipologi
adalah:
-
Memang semua sejarah Keselamatan sebagai Sesuatu yang berlanjut
di dalamnya ada benda, orang, kelembagaan serta peristiwa aktivitas.
-
Sesuatu
yang dinubuatkan dalam PL dihubungkan dengan sesuatu yang ada di PB.
-
Sesuatu di
PL memberi bayangkan bagi Sesuatu di PB dan di masa kini yaitu
Gereja-Nya.
-
Berusaha mengenali hubungan Teologis antara Sesuatu di PL dan Sesuatu
di PB tersebut.
|
Hanya
mengajarkan kebenaran yang nyata, “tanpa meramalkan atau memperidiksi” segala
sesuatu yang sungguh-sungguh atau benar-benar terjadi sebagai fakta kebenaran
tersebut. Adapun yang dengan Simbol adalah:
-
Obyek-obyek actual yang ada, baik Simbol maupun Ide yang mewakili Simbol
yang berasal dari dunia dan realitas pada symbol itu dinyatakan.
-
Menunjukan kebenaran-kebenaran relgius.
-
Maknannya bisa memiliki penjelasan, bisa juga tidak sehingga perlu
ditafsirkan atas dasar budaya pada masa symbol itu dinyatakan: Latar Belakang
Masyarakat Pemakainya, penggunaannya dalam budaya -budaya terkait, struktur
symbol, sifat, ciri, karakter, hirarki. Bahasa dan Bahasa yang digunakan saat
itu.
-
Gambaran yang melambangan Sesuatu yang ada pada masanya.
-
Gambaran yang tidak memiliki potensi peramal/prediksi
-
Gambaran akan Sesuatu yang tidak memiliki kaitan penting dengan
waktu.
|
No comments:
Post a Comment