Tuesday, January 22, 2019

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK


TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK

Description: C:\Documents and Settings\umum\My Documents\Margianto K\logo sttia.JPG








OLEH:
Nama                          :Tirianus Malyo
Nim                             : 031. S2.  06. 16
Mata Kuliah              : METODE MENGAJAR
Dosen                          : Dr. Harianto GP, D.Th.




SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TABERNAKEL INDONESIA (STTIA)
SURABAYA, JANUARI 2017







PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan terdapat macam-macam teori belajar yang sering kali diterapkan oleh seorang guru ketika sedang memberikan sebuah materi di dalam kelas. Tapi, sering kali terjadi peserta didik tidak mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak bisa menerima materi yang disampaikan guru secara maksimal. Pada dasarnya peserta didik hanya membutuhkan proses pembelajaran yang menyenagkan agar mereka tidak bosan di dalam kelas. Hal itu terjadi karena dalam penerapan teori belajar, seorang guru belum mampu menerapkan teori pembelajaran secara baik. Seharusnya guru harus mempelajari terlebih dahulu tentang kelemahan dan kelebihan teori pembelajaran tersebut. Agar dapat meminimalkan kekurangan dan memaksimalkan kelebihan dari teori-teori pembelajaran, salah satunya adalah teori belajar behavioristik dan humanistik. Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan secara maksimal.

PENGERTIAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK

Sebelum mengetahui kelemahan dan kelebihan teori behavioristik dan teori humanistik tentu harus mengetahui pengertian teori tersebut. Teori belajar behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman belajar dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sedangkan teori belajar humanistik adalah suatu upaya guru dalam membantu peserta didik untuk mengembangkan dan memunculkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik.

KELEMAHAN DAN KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISTIK

1.    Kelemahan
  1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
  2. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
  3. Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
  4. tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
  5. tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.

2.    Kelebihan

  1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
  2. Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif.
  3. membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK

1.    Kelemahan

Bersifat individual, proses belajar tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung, sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
    1. Peserta didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada diri mereka.
    2. Teori humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam psikologi humanistik.




2.    Kelebihan

  1. Bersifat pembentukan kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis terhadapfenomenasocial. Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru menerima siswa apa adanya,memahami jalan pikiran siswa.
  2. siswa d ituntut untuk berusaha agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya dan mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu psikologi danbudaya populer.
  3. selalu mengedepankan akan hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis dan humanis.
  4. Suasana pembelajaran yang saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan gagasan.
  5. keterlibatan peserta didik dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalahkemampuan hidup bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang tentunyamempunyai pandangan yang berbeda-beda.

1.      Alasannya Apa?

Karena menggunakan metode ini sangat menolong dalam menyampaikan materi kepada anak-anak didik. Selanjutnya adalah sebagai pengajar sangat nyaman dalam menggunakan metode ini untuk menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya. Anak-anak didiknya juga dengan nyaman dan mudah menerima materi yang disampaikan oleh pengajar kepada peserta didik dengan baik. Sekalipun dalam metode ini, ada kelemahan namun tetap ada kelebihan yang dapat menolong para peserta didik.

2.      Apa Dampak Positif Bagi Peserta Didik?
a.       Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya. 
b.       Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan 
c.       Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian. 
d.      Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative.  
e.       Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu maka akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang kontinue tersebut dan lebih optimal. 
f.        Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilkan sustu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu. 

3.       Apa Dampak Positif Bagi Pengajar?
a.       Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar. 
b.      Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri.
c.       Mampu membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang didasari pada perilaku yang tampak. 
d.      Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat mengoptimalkan bakat dan kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam satu bidang tertentu maka akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan pengulangan yang kontinue tersebut dan lebih optimal. 
e.       Bahan pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilkan sustu perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu. 


4.       Menggunakan Metode Mengajar Apa?
Saya sebagai pegajar, menggunakan metode mengajar dengan “Behavioristik Dan Humanistik”. Karena metode ini, memiliki kelebihan yang sangat membantu disaat menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya.

Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan yang sudah tepapar di atas, dapat disimpulkan dalam kalimat yang lebih sederhana. Bahwa pengertian teori behavioristik adalah siswa akan menerima sebuah stimulus untuk memunculkan gagasan yang sudah ada dalam memorynya. Dan teori belajar humanistik adalah siswa diberikan suatu masalah dan dituntut untuk memunculkan ide atau solusi dari masalah tersebut. Masing-masing teori mempunyai kelemahan dan kelebihan, jadi menjadi seorang guru harus bisa memahami kelemahan dan kelebihan tersebut. Agar dalam penerapannya seorang guru mampu membuat proses pembelajaran menjadi maksimal.

No comments:

Post a Comment

MASALAH DALAM BERMISIOLOGI

Latar Belakang Masalah Pada bagian awal ini, peneliti akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang menjadi latar belakang dalam pene...