TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN
HUMANISTIK
OLEH:
Nama :Tirianus Malyo
Nim :
031. S2. 06. 16
Mata Kuliah : METODE MENGAJAR
Dosen :
Dr. Harianto GP, D.Th.
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI TABERNAKEL INDONESIA (STTIA)
SURABAYA, JANUARI 2017
PENDAHULUAN
Dalam dunia pendidikan terdapat macam-macam teori belajar
yang sering kali diterapkan oleh seorang guru ketika sedang memberikan sebuah
materi di dalam kelas. Tapi, sering kali terjadi peserta didik tidak mengikuti
proses pembelajaran dengan baik. Hal tersebut menyebabkan mereka tidak bisa
menerima materi yang disampaikan guru secara maksimal. Pada dasarnya peserta
didik hanya membutuhkan proses pembelajaran yang menyenagkan agar mereka tidak
bosan di dalam kelas. Hal itu terjadi karena dalam penerapan teori belajar,
seorang guru belum mampu menerapkan teori pembelajaran secara baik. Seharusnya
guru harus mempelajari terlebih dahulu tentang kelemahan dan kelebihan teori
pembelajaran tersebut. Agar dapat meminimalkan kekurangan dan memaksimalkan
kelebihan dari teori-teori pembelajaran, salah satunya adalah teori belajar
behavioristik dan humanistik. Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan
secara maksimal.
PENGERTIAN
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK
Sebelum mengetahui kelemahan dan kelebihan teori
behavioristik dan teori humanistik tentu harus mengetahui pengertian teori
tersebut. Teori belajar behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil pengalaman belajar dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sedangkan
teori belajar humanistik adalah suatu upaya guru dalam membantu peserta didik
untuk mengembangkan dan memunculkan potensi-potensi yang dimiliki peserta
didik.
KELEMAHAN
DAN KEKURANGAN TEORI BEHAVIORISTIK
1.
Kelemahan
- Pembelajaran siswa yang
berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan
hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
- Murid hanya mendengarkan dengan
tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang
sebagai cara belajar yang efektif.
- Siswa ( tori skinner ) baik
hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran
yang justru berakibat buruk pada siswa.
- tidak mampu menjelaskan situasi
belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan
dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar
hubungan stimulus dan respon.
- tidak mampu menjelaskan
alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan
tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan
antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
2.
Kelebihan
- Sangat cocok untuk memperoleh
kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung
unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya
tahan.
- Mampu mengarahkan siswa untuk
berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif.
- membawa siswa menuju atau
mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk bisa
bebas berkreasi dan berimajinasi.
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TEORI BELAJAR HUMANISTIK
1.
Kelemahan
Bersifat individual, proses belajar
tidak akan berhasil jika tidak ada motivasi dan lingkungan yang mendukung,
sulit diterapkan dalam konteks yang lebih praktis.
- Peserta
didik kesulitan dalam mengenal diri dan potensi-potensi yang ada pada
diri mereka.
- Teori
humanistik tidak bisa diuji dengan mudah dan banyak konsep dalam
psikologi humanistik.
2.
Kelebihan
- Bersifat pembentukan
kepribadian,hati nurani,perubahan sikap,analisis terhadapfenomenasocial.
Siswa merasa senang,berinisiatif dalam belajar. Guru menerima siswa apa
adanya,memahami jalan pikiran siswa.
- siswa d ituntut untuk berusaha
agar lambat laun mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya dan
mempunyai pengaruh yang signifikan pada ilmu psikologi danbudaya populer.
- selalu mengedepankan akan
hal-hal yang bernuansa demokratis, partisipatif-dialogis dan humanis.
- Suasana pembelajaran yang
saling menghargai, adanya kebebasan berpendapat, kebebasan mengungkapkan
gagasan.
- keterlibatan peserta didik
dalam berbagai aktivitas di sekolah, dan lebih-lebih adalahkemampuan hidup
bersama (komunal-bermasyarakat) diantara peserta didik yang
tentunyamempunyai pandangan yang berbeda-beda.
1. Alasannya Apa?
Karena
menggunakan metode ini sangat menolong dalam menyampaikan materi kepada anak-anak
didik. Selanjutnya adalah sebagai pengajar sangat nyaman dalam menggunakan
metode ini untuk menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya. Anak-anak
didiknya juga dengan nyaman dan mudah menerima materi yang disampaikan oleh
pengajar kepada peserta didik dengan baik. Sekalipun dalam metode ini, ada
kelemahan namun tetap ada kelebihan yang dapat menolong para peserta didik.
2. Apa Dampak Positif Bagi Peserta
Didik?
a. Metode
behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan
praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan,
spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya.
b. Guru
tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika
menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan
c. Teori
ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi
peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan
senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau
pujian.
d. Mampu
membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan
perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negative.
e. Dengan
melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat mengoptimalkan bakat dan
kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam
satu bidang tertentu maka akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan
pengulangan yang kontinue tersebut dan lebih optimal.
f.
Bahan pelajaran yang disusun secara
hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang kompleks dengan tujuan
pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian
suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilkan sustu perilaku yang konsisten
terhadap bidang tertentu.
3. Apa Dampak Positif Bagi Pengajar?
a. Membiasakan
guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar.
b. Guru
tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri.
c. Mampu
membentuk suatu perilaku yang diinginkan mendapatkan penguatan positif dan
perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif, yang didasari pada
perilaku yang tampak.
d. Dengan
melalui pengulangan dan pelatihan yang kontinue dapat mengoptimalkan bakat dan
kecerdasan siswa yang sudah terbentuk sebelumnya. Jika anak sudah mahir dalam
satu bidang tertentu maka akan lebih dapat dikuatkan lagi dengan pembiasaan dan
pengulangan yang kontinue tersebut dan lebih optimal.
e. Bahan
pelajaran yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana sampai pada yang
kompleks dengan tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang
ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu mampu menghasilkan sustu
perilaku yang konsisten terhadap bidang tertentu.
4. Menggunakan
Metode Mengajar Apa?
Saya sebagai pegajar, menggunakan metode mengajar dengan “Behavioristik
Dan Humanistik”. Karena metode ini, memiliki kelebihan yang sangat
membantu disaat menyampaikan materi kepada anak-anak didiknya.
Kesimpulan
Sesuai dengan pembahasan yang sudah tepapar di atas, dapat
disimpulkan dalam kalimat yang lebih sederhana. Bahwa pengertian teori
behavioristik adalah siswa akan menerima sebuah stimulus untuk memunculkan
gagasan yang sudah ada dalam memorynya. Dan teori belajar humanistik adalah
siswa diberikan suatu masalah dan dituntut untuk memunculkan ide atau solusi
dari masalah tersebut. Masing-masing teori mempunyai kelemahan dan kelebihan,
jadi menjadi seorang guru harus bisa memahami kelemahan dan kelebihan tersebut.
Agar dalam penerapannya seorang guru mampu membuat proses pembelajaran menjadi
maksimal.
No comments:
Post a Comment