Wednesday, February 6, 2019

KEBUTUHAN PELAYANAN DI SUKU KETENGBAN


I.                   KAMPUNG LONDININ

  1. DATA RELAWAN:

Nama Relawan            : Tirianus Malyo, S.Th.
Nomor HP/WA           : 081335335646
Email                           : terismalyopufso@gmail.com

  1. DATA GEMBALA:
Nama Lengkap                        : Pdt. Lenus Nabyal, Pdt. Tomas Tengket dan Pdt. Enos Kona.
Usia                                         : 61, 59, 62 Tahun
Jenis Kelamin                          : Laki-Laki
Pekerjaan                                : Gembala Jemaat
Alamat lengkap Rumah          : Kampung Londinin
Nama Isteri                             : Lendina Mirin, Mendina Nabya, Endina Mirin.
Menggembalakan di Gereja    : Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Jemaat Silo Londinin
Jumlah Jemaat                         : 1752 Jiwa
Alamat Lengkap Gereja       : Kampung Londinin, Distrik Eipomek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Pengajuan Untuk Biaya          : Kebutuhan Hidup Rumah Tangga dalam Keluarga dari Hamba-hamba Tuhan.
Nilai Pengajuan Rp                 : 20,350.000;

  1.  CERITA LENGKAP PENGALAMAN PELAYANAN

  1. Suka

Sekitar 8 Tahun saya pelayanan di Daerah Terabaikan atau terisolir. Memulai pelayanan dari Tahun 2011-2018 atau sampai saat ini. Saya pernah bertanya banyak hal mengenai tantangan pelayanan di Suku Ketengban, Distrik Eipomek dan Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, kepada Para hamba-hamba Tuhan yang pelayanan di Hutan Rimba Papua. Lebih banyak menceritakan mengenai hal-hal yang Duka, namun ada beberapa hal yang menjadi kesukaan dalam pelayanan di Hutan Rima Papua. Berikut ini adalah kesukaan para Hamba-Hamba Tuhan di Pedalaman Papua:
1.      Para jemaat yang dilayani bisa bersatu hati untuk beribadah kepada Tuhan di hari minggu dan tidak ada kegiatan apapun di hari minggu.
2.      Tidak menggunakan uang untuk membelanjakan makanan dan minuman
3.      Hidup dalam suatu kumpulan atau Kampung yang saling memperhatikan satu sama lain, alias seluruh jemaat tinggal di satu lokasi atau satu Kampung.

  1. Duka

Dari selama 8 Tahun saya pelayanan di Daerah Terabaikan atau terisolir. Banyak keluhan yang sering diceritakkan oleh hamba-hamba Tuhan yang saya pernah bertanya. Kepada Hamba Tuhan yang melayani di Suku Ketengban, Distrik Eipomek dan Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Lebih banyak menceritakan mengenai hal-hal yang Duka, berikut ini adalah yang menjadi halanggan atau tantangan dalam pelayanan para Hamba-Hamba Tuhan di Pedalaman Papua adalah sebagai berikut:
1.      Tempat tinggalnya yang tidak permanen, dikarenan setiap ada masalah di kampung tersebut, bisa berpindah-pindah lokasi.
2.      Rumahnya cepat lapuk dan rusak karena alat bangunannya digunakan dengan semabarang kayu alias alat apa adanya. Atapnya juga menggunakan dedaunan, maka cepat atau mudah untuk rusak.
3.      Ambil air buat minum dan harus melalui perjalanan dengan berjalan kaki 2-5 KM.
4.      Mandi biasanya seminggu sekali, dan mandinya juga harus berjalan kaki ke sungai sekitar 3-5 KM.
5.      Tidak ada alat-alat mandi bagi keluarga hamba Tuhan, seperti:
a.       Sabun mandi
b.      Sabun cuci pakaian
c.       Odol
d.      Sigat gigi
e.       Handuk
f.        Dll.
6.      Pakaian Hamba Tuhan, satu pasang pakaian melekat di tubuh atau badan setahun atau lebih, kalau rusak dibuatkan sebagai alas tidur. Tidak pernah cuci karena tidak ada sabun cuci, tidak bisa ganti, karena pakaianya hanya perhitungan.
7.      Tidak ada alat masak, seperti:
a.       Panji
b.      Kuali
c.       Piring
d.      Sendok
e.       Mangkuk
f.        Pisau dapur
g.      Baskom
h.      Dll.
8.      Tidak ada alat-alat Dapur seperti:
a.       Garam
b.      Vetsin
c.       Minyak Goreng
d.      Dll.
9.      Jarang menyekolahkan anak-anak dari Hamba-Hamba Tuhan di Hutan Rimba Papua, karena tidak ada TK-SMA/SMK yang ada di Hutan Rimba Papua. Namun, ada beberapa daerah dan hanya sedikit hamba-hamba Tuhan yang bisa memasukan anaknya Sekolah, SD-SMA, sebagiann putus sekolah karena orang tuanya sebagai hamba-hamba Tuhan tidak mampu membiayai anaknya.
10.  Hamba Tuhan dan warga atau Jemaat disana tidak pernah lihat dan tahu segala sesuatu yang ada di kota.

Jadi, masih banyak hal lain yang tidak bisa saya uraian satu persatu. Harapan saya, ada Hamba-hamba yang terbeban agar ikut saya pelayanan ke daerah pedalaman atau Hutan Rimba Papua ini. supaya bisa melihat atau menyaksikan secara pribadi, segala sesuatu yang terjadi di sana dan segala yang dialami oleh hamba-hamba Tuhan di Pedalaman Papua.

Khusus untuk persyaratan bagian point “4”: (KTP, KK) Para hamba-hamba Tuhan, belum memiliknya. Karena memang mereka tidak tahu sama sekali dan kalau mau urus harus ke kota seperti: SENTANI, JAYAPURA, MERAUKE, WAMENA dll. Sangat jahu, dan harus naik pesawat kecil seperti: YAJASI, MAF, AMA, ADVENT, MAF CARAVAN, ALDA AIR, ALDA TRANS, PAPUA AIR dll. Yang memuat penumpang 6-9 penumpang tanpa membawa barang bawaan karena banyaknya penumpang. Namun, kalau mau membawa barang bawaan penumpang hanya 2-4 penumpang. Dengan tiket pesawat hanya penumpang saja, membayar 2,000.000; (Dua Juta Rupiah) hanya sekali jalan. Kalau mau membawa barang bawaan maka, harus membayar perkilogram sekitar 30.000; (Tiga Puluh Ribu Rupiah). Dari sekian banyak Kampung di Pedalaman Papua, Lapangan untuk mendarat Pesawat kecil ini hanya satu atau dua saja, dengan Panjang 400-500 Meter. Dari kampung yang satu ke kampung yang lain, harus jalan kaki, dengan bermalam di tengah hutan atau pemukiman warga.


Berikut ini adalah nilai Rincian Penggunaan Dana adalah sebagai berikut:

1.      Beras 200 Kilogram                                  Rp. 3,600.000;
-          Karena, Beras Perkilogram                 Rp. 18.000;
2.      Supermi 20 kardus                                    Rp. 2,400.000;
-          Karena perkardus                                Rp. 120.000;
3.      Minyak Goreng 10 Jeriken                       Rp. 1,000.000;
-          Karena perJeriken yang 5 Literan       Rp. 100.000;
4.      Garam 1 Kardus                                       Rp. 300.000;
5.      Vetsin 1 Kardus                                        Rp. 250.000;
6.      Sekop buat berkebun 5 buah                     Rp. 500.000;
-          Karena 1 Sekop                                   Rp. 100.000;
7.      Linggis buat berkebun 5 buah                  Rp. 500.000;
-          Karena 1 Linggis                                Rp. 100.000;
8.      Kampak buat tebang pohon 5 buah          Rp. 500.000;
-          Karena 1 Kapak                                  Rp. 100.000;
9.      Parang buat berkebun 5 buha                   Rp. 750.000;
10.  Kebutuhan lain-lain                                  Rp. 200.000;

Total Dana Belanja Rp. 10,000.000; (Sepuluh Juta Rupiah)
Total berat barang belanjaan adalah 345 Kilogram, Dengan demikian, maka untuk membayar ongkos pesawat ke Pedalaman Papua adalah
Rp. 10, 350.000; (Sepuluh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Jadi, Dana yang dibutuhkan untuk membantu satu keluarga Hamba Tuhan di Pedalama Papua, tepatnya di Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua adalah, Rp. 20,350.000; (Dua Puluh Juta Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Catatan: mohon para donator atau utusannya untuk ikut saya ke tempat ini dan melihat secara empat mata, karena tidak bisa video call, sebab tidak ada jaringan di Hutan Rimba tersebut. Serta tidak bisa buat dokumen karena tidak ada daya listrik untuk mengisikan battery HP maupun Kamera dll.

DIBUAT SAMARATAKAN KARENA, WILAYAHNYA SATU ATAU SAMA DAN SEMUA PERMASALAHANYA SAMA PERSIS DIALAMI OLEH PARA HAMBA-HAMBA TUHAN DI HUTAN RIMBA, PAPUA.

No comments:

Post a Comment

MASALAH DALAM BERMISIOLOGI

Latar Belakang Masalah Pada bagian awal ini, peneliti akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang menjadi latar belakang dalam pene...