Wednesday, January 23, 2019

STRATEGI PELAYANAN DI PEDALAMAN.


Berdasarkan acuan pada suatu Pembahasan mengenai, Evaluasi Metode Pembelajaran Membaca dan diskusi tentang Alkitab dalam Pelayanan Penginjilan PUFST, guna Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat di Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Dengan ini kesimpulan dan hasil penelitian, maka dapatlah ditarik sebagai berikut:
Pertama, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimmba. Harus melakukan pelayanan yang bersifat kontekstualisasi (Hidup Berbaur atau menyesuaikan diri dan menerima semua kalangan atau tingkatan mansusia, di Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Peneliti dan Team Pengajar sekaligus Team Pemberita Injil telah masuk ke daerah-daerah atau wilayah kehidupan orang-orang Papua di Hutan Rimba, dengan cara kontekstualisasikan diri. Dimaksud Kontekstualisasi diri oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) Tinggal bersama mereka atau menginap di tempat dimana orang-orang Hutan Rimba berada. (2) Makan bersama mereka atau makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang di Hutan Rimba Papua. (3) Belajar Bahasa Daerah setempat untuk bisa berkomunikasi dengan orang-orang Papua yang ada di Suku Ketengban, supaya dapat diterima oleh mereka yang masih tinggal di Hutan Rimba. Sekaligus mengajarkan warga setempat untuk membaca dan berdiskusi Alkitab serta menyampaikan Firman Allah atau Kabar tentang Pengampunan Dosa dan Kabar tentang Keselamatan kepada orang-orang Papua yang ada di sana. Karena kerinduan peneliti adalah orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, bisa membaca dan berdiskusi Alkitab sekaligus mendengarkan Kabar tentang Pengampunan Dosa dan Kabar tentang Keselamatan bahkan menerima dan mengakui serta mempercayai dan mengimani bahwa, Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi dalam kehidupan mereka. Setelah mendengarkan, mengakui dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat suatu harapan dari Peneliti dan Team Pemberita Injil dari PUFST, bahwa orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba bisa mempraktikkan Firman-Nya supaya iman mereka harus dibangun di atas dasar yang benar yaitu, Tuhan Yesus Kristus.
Kedua, Pelayanan yang bersifat menyesuaikan diri dengan tempat tinggal (rumah) orang-orang yang ada di Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Setiap orang pasti akan mengalamai penyesuaian diri dengan daerah atau budaya tertentu yang berbeda dengan dirinya. Dengan demikian maka, peneliti dan Team Pengajar membaca dan diskusi Alkitab demi peningkatan kognitif dan spiritual serta Team Pemberita Injil harus memiliki tempat tinggal di Suku Ketengban, agar dapat menyesuaikan diri serta sewaktu-waktu tinggal di sana.
Ketiga, Pelayanan dengan mengenali aktivitas sekaligus mengenali kekurangan dan kelebihan dari orang-orang yang ada di Suku Ketengban, Papua. Dengan demikian, peneliti Team Pemberita Injil untuk lebih mengenali orang-orang yang ada di Suku Ketengban supaya pelayanannya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, sesuai dengan kebutuhan mereka. 
Keempat, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, lebih khususnya di Suku Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, agar Belajar Bahasa Daerah setempat, sedikit demi sedikit, untuk bisa menguasai bahasa setempat guna melayani masyarakat setempat dengan menggunakan bahasa daerah yang digunakan oleh mereka dengan tujuan masyarakat setempat dapat menerima dengan baik.
Kelima, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, supaya mengajarkan warga setempat, baik orang tua maupun anak-anak untuk mengenal abjad, cara membaca, menulis dan menghitung. Salah satu cara terbaik untuk menuntun warga setempat adalah dengan mengajari abjad dan cara membaca, menulis serta menghitung. Supaya kehidupan warga di Suku Ketengban bisa membaca, menulis dan menghitung.
Keenam, Berusaha untuk mengenal dan memahami medan (jarak) bahkan situasi dan kondisi di Suku Ketengban, Papua. Peneliti dan Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, telah belajar dan sedang berusaha bahkan akan belajar dan berusaha untuk memahami jarak dan kondisi yang ada di Suku Ketengban. Supaya para Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab serta Pemberita Injil Kristus dengan muda untuk dapat menyampaikan Firman Tuhan dengan baik.
Ketujuh, Belajar dan berusaha untuk menyesusikan diri dengan makanan dan minuman yang ada di Suku Ketengban, Papua. Makanan dan minuman adalah suatu kendala yang dialami dalam kehidupan manusia, baik didalam pekerjaan sekuler maupun di dalam pelayanan yang bersifat rohani.
Kedelapan, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, lebih khususnya di Suku Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, akan senantiasa mengarahkan dan memotivasi warga setempat agar mereka melibatkan atau mengandalkan Tuhan dalam segala hal, karena tanpa Tuhan tidak ada seorang pun yang mampu melakukan segala hal dengan kekuatannya sendiri. Contohnya, adalah seperti kehidupan jemaat mula-mula, dari lahirnya jemaat mula-mula sampai dengan jemaat masa kini adalah Allah yang mendirikan dengan inisiatif-Nya. Jadi, dalam membangun suatu pelayanan yang baru, dari pertumbuhan jemaat, dan perkembangan jemaat, dari lahirnya jemaat mula-mula sampai dengan jemaat masa kini adalah sepenuhnya pekerjaan Allah dan Roh Kudus-Nya yang berkarya melalui orang-orang percaya yang sungguh-sungguh atau segenap hati berserah kepada Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya.
Kesembilan, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita injil dari PUFST harus mengajarkan kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, bagi mereka yang sudah mendengarkan, menerima, percaya dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Supaya memiliki potensi, baik secara kualitas rohani, maupun kuantitas dengan bersandar di dalam Allah, tetap mengasihi Allah dengan sepenuh hati, demikian juga mengasihi sesama manusia dengan sepenuh hati. Agar orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba bisa bertumbuh dan berkembang, baik secara kualitas rohani maupun kuantitas (jumlah atau bilangan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus).
Kesepuluh, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST harus mengajarkan kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, yang sudah mendengarkan, menerima, percaya dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Agar dikuasai oleh cinta-kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan kerinduan untuk selalu beribadah kepada-Nya. Dengan demikian, Team Pemberita Injil dari PUFST, harus hidup berbaur atau bergabung dalam kelompok-kelompok masyarakat di Suku Ketengban,  yang masih tinggal di Hutan Rimba, Papua.
Kesebelas, Harapan dari Peneliti bahwa, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, harus mengontrol orang-orang Papua yang tinggal di Hutan Rimba, bagi mereka yang sudah mendengarkan, menerima, percaya, bahkan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Peneliti dan Team Pemberita Injil dari PUFST akan mengajarkan, mengarahkan, mengayomi dan mengontrol kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Agar supaya orang-orang Papua yang ada di Suku Ketengban, harus sungguh-sungguh berpegang teguh pada Firman Allah, yang tertulis dalam Alkitab dan mempraktikkan Firman-Nya, didalam kehidupan mereka, baik aktivitas rohani maupun aktivitas jasmani, serta meyakini dengan sepenuh hati bahwa, Alkitab adalah seutuhnya Firman Allah. Mengasihi sesama manusia dengan sepenuh hati. Saling memenuhi kebutuhan jasmani (kebutuhan sehari-hari) antara satu sama lain. Jemaat harus memiliki jiwa penginjil, untuk memberitakan kabar keselamtan demi keselamatan orang lain. Karena di sebagian orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba belum mendengarkan Kabar tentang Keselamatan.
Keduabelas, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, memotivasi, mengarahkan warga setempat untuk diskusi Firman Tuhan, dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dan dengan seberapa yang ada. Supaya warga yang disana bisa memahami Alkitab dengan baik, tepat dan benar.
Kedua belas, kedepanya Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, akan berusaha untuk dapat menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Daerah setempat, supaya mereka dapat membaca Alkitab dari Bahasa mereka.


No comments:

Post a Comment

MASALAH DALAM BERMISIOLOGI

Latar Belakang Masalah Pada bagian awal ini, peneliti akan menjelaskan mengenai masalah-masalah yang menjadi latar belakang dalam pene...