Berdasarkan acuan pada suatu Pembahasan mengenai, “Evaluasi Metode Pembelajaran Membaca dan diskusi
tentang Alkitab dalam Pelayanan Penginjilan PUFST, guna Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat di Suku Ketengban,
Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua”. Dengan ini kesimpulan dan hasil penelitian, maka dapatlah ditarik sebagai berikut:
Pertama, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, kepada
orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimmba. Harus melakukan pelayanan yang bersifat kontekstualisasi (Hidup
Berbaur atau menyesuaikan diri dan menerima semua kalangan atau tingkatan
mansusia, di Suku Ketengban, Kabupaten
Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Peneliti dan Team Pengajar sekaligus Team
Pemberita Injil telah masuk ke daerah-daerah atau wilayah kehidupan orang-orang
Papua di Hutan Rimba, dengan cara kontekstualisasikan diri. Dimaksud Kontekstualisasi
diri oleh peneliti adalah sebagai berikut: (1) Tinggal bersama mereka atau
menginap di tempat dimana orang-orang Hutan Rimba berada. (2) Makan bersama
mereka atau makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang di Hutan Rimba
Papua. (3) Belajar Bahasa Daerah setempat untuk bisa berkomunikasi dengan
orang-orang Papua yang ada di Suku Ketengban, supaya dapat diterima oleh mereka yang masih tinggal
di Hutan Rimba. Sekaligus
mengajarkan warga setempat untuk membaca dan berdiskusi Alkitab serta menyampaikan Firman Allah atau Kabar tentang Pengampunan Dosa dan
Kabar tentang Keselamatan kepada orang-orang Papua yang ada di sana. Karena kerinduan peneliti
adalah orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, bisa membaca dan berdiskusi Alkitab sekaligus mendengarkan Kabar
tentang Pengampunan Dosa dan Kabar tentang Keselamatan bahkan menerima dan
mengakui serta mempercayai dan mengimani bahwa, Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat secara pribadi dalam kehidupan mereka. Setelah mendengarkan,
mengakui dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat suatu
harapan dari Peneliti dan Team Pemberita Injil dari PUFST, bahwa orang-orang
Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba bisa mempraktikkan Firman-Nya supaya
iman mereka harus dibangun di atas dasar yang benar yaitu, Tuhan Yesus Kristus.
Kedua, Pelayanan yang
bersifat menyesuaikan diri dengan tempat tinggal (rumah) orang-orang yang ada
di Suku Ketengban, Kabupaten
Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. Setiap orang pasti akan mengalamai penyesuaian
diri dengan daerah atau budaya tertentu yang berbeda dengan dirinya. Dengan
demikian maka, peneliti dan Team Pengajar membaca dan diskusi Alkitab demi
peningkatan kognitif dan spiritual serta Team Pemberita Injil harus memiliki tempat
tinggal di Suku Ketengban, agar dapat menyesuaikan diri serta sewaktu-waktu tinggal
di sana.
Ketiga, Pelayanan dengan mengenali aktivitas
sekaligus mengenali kekurangan dan kelebihan dari orang-orang yang ada di Suku
Ketengban, Papua. Dengan demikian,
peneliti Team Pemberita Injil untuk lebih mengenali orang-orang yang ada di
Suku Ketengban supaya pelayanannya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar,
sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keempat, Team Pengajar Membaca dan
diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan
Kognitif dan Spiritual Masyarakat
dari PUFST,
kepada orang-orang Papua yang masih tinggal di Hutan
Rimba, lebih khususnya di Suku Ketengban Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi
Papua, agar Belajar
Bahasa Daerah setempat, sedikit demi sedikit, untuk bisa menguasai bahasa setempat guna melayani
masyarakat setempat dengan menggunakan bahasa daerah yang digunakan oleh mereka dengan tujuan masyarakat setempat dapat
menerima dengan baik.
Kelima, Team Pengajar Membaca dan
diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan
Kognitif dan Spiritual Masyarakat
dari PUFST, supaya
mengajarkan warga setempat, baik orang tua maupun
anak-anak untuk mengenal abjad, cara membaca, menulis dan menghitung. Salah satu cara terbaik untuk menuntun warga
setempat adalah dengan mengajari abjad dan cara membaca, menulis serta
menghitung. Supaya kehidupan warga di Suku Ketengban bisa membaca, menulis dan
menghitung.
Keenam, Berusaha untuk mengenal dan memahami
medan (jarak) bahkan situasi dan kondisi di Suku Ketengban, Papua. Peneliti dan Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual Masyarakat dari PUFST, telah belajar dan sedang berusaha bahkan akan
belajar dan berusaha untuk memahami jarak dan kondisi yang ada di Suku
Ketengban. Supaya para Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab serta Pemberita
Injil Kristus dengan muda untuk dapat menyampaikan Firman Tuhan dengan baik.
Ketujuh, Belajar dan berusaha untuk menyesusikan
diri dengan makanan dan minuman yang ada di Suku Ketengban, Papua. Makanan dan minuman adalah suatu kendala yang
dialami dalam kehidupan manusia, baik didalam pekerjaan sekuler maupun di dalam
pelayanan yang bersifat rohani.
Kedelapan, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual
Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, kepada orang-orang Papua yang masih
tinggal di Hutan Rimba, lebih khususnya di Suku Ketengban Kabupaten Pegunungan
Bintang, Provinsi Papua, akan senantiasa mengarahkan dan memotivasi warga setempat agar mereka melibatkan atau mengandalkan Tuhan dalam segala hal, karena tanpa
Tuhan tidak ada seorang pun yang mampu melakukan segala hal dengan kekuatannya
sendiri. Contohnya, adalah seperti kehidupan jemaat mula-mula, dari lahirnya jemaat
mula-mula sampai dengan jemaat masa kini adalah Allah yang mendirikan dengan
inisiatif-Nya. Jadi, dalam membangun suatu pelayanan yang baru, dari
pertumbuhan jemaat, dan perkembangan jemaat, dari lahirnya jemaat mula-mula
sampai dengan jemaat masa kini adalah sepenuhnya pekerjaan Allah dan Roh
Kudus-Nya yang berkarya melalui orang-orang percaya yang sungguh-sungguh atau
segenap hati berserah kepada Tuhan untuk menjadi pelayan-Nya.
Kesembilan, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual
Masyarakat dan Team Pemberita injil dari PUFST harus mengajarkan kepada orang-orang Papua
yang masih tinggal di Hutan Rimba, bagi mereka yang sudah mendengarkan,
menerima, percaya dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Supaya memiliki potensi, baik secara kualitas rohani, maupun kuantitas dengan
bersandar di dalam Allah, tetap mengasihi Allah dengan sepenuh hati, demikian
juga mengasihi sesama manusia dengan sepenuh hati. Agar orang-orang Papua yang
masih tinggal di Hutan Rimba bisa bertumbuh dan berkembang, baik secara
kualitas rohani maupun kuantitas (jumlah atau bilangan orang-orang yang percaya kepada
Tuhan Yesus Kristus).
Kesepuluh, Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual
Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST harus mengajarkan kepada orang-orang
Papua yang masih tinggal di Hutan Rimba, yang sudah mendengarkan, menerima, percaya
dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Agar
dikuasai oleh cinta-kasih kepada Tuhan Yesus Kristus dan
kerinduan untuk selalu beribadah kepada-Nya. Dengan demikian, Team Pemberita Injil dari PUFST, harus hidup berbaur atau bergabung dalam
kelompok-kelompok masyarakat di Suku Ketengban,
yang masih tinggal di Hutan Rimba, Papua.
Kesebelas, Harapan dari Peneliti bahwa, Team Pengajar Membaca dan
diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan
Kognitif dan Spiritual Masyarakat
dan Team Pemberita Injil dari PUFST, harus mengontrol
orang-orang Papua yang tinggal di Hutan Rimba, bagi mereka yang sudah
mendengarkan, menerima, percaya, bahkan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat. Peneliti dan Team Pemberita Injil dari PUFST akan mengajarkan,
mengarahkan, mengayomi dan mengontrol kepada orang-orang Papua yang masih
tinggal di Hutan Rimba, Suku Ketengban, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi
Papua. Agar supaya orang-orang Papua yang ada di Suku Ketengban, harus
sungguh-sungguh berpegang teguh pada Firman Allah, yang tertulis dalam Alkitab
dan mempraktikkan Firman-Nya, didalam kehidupan mereka, baik aktivitas rohani
maupun aktivitas jasmani, serta meyakini dengan sepenuh hati bahwa, Alkitab
adalah seutuhnya Firman Allah. Mengasihi sesama manusia dengan sepenuh hati.
Saling memenuhi kebutuhan jasmani (kebutuhan sehari-hari) antara satu sama
lain. Jemaat harus memiliki jiwa penginjil, untuk memberitakan kabar keselamtan
demi keselamatan orang lain. Karena di sebagian orang-orang Papua yang masih
tinggal di Hutan Rimba belum mendengarkan Kabar tentang Keselamatan.
Keduabelas, Team Pengajar Membaca dan
diskusi tentang Alkitab untuk Peningkatan
Kognitif dan Spiritual Masyarakat
dan Team Pemberita Injil dari PUFST, memotivasi, mengarahkan warga setempat untuk diskusi Firman Tuhan, dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja, dan
dengan seberapa yang ada. Supaya
warga yang disana bisa memahami Alkitab dengan baik, tepat dan benar.
Kedua belas, kedepanya Team Pengajar Membaca dan diskusi tentang Alkitab untuk memberikan Peningkatan Kognitif dan Spiritual
Masyarakat dan Team Pemberita Injil dari PUFST, akan berusaha untuk dapat menerjemahkan Alkitab ke
dalam Bahasa Daerah setempat,
supaya mereka dapat membaca Alkitab dari Bahasa mereka.
No comments:
Post a Comment